BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jelang Hari Raya Iduladha, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan imbau masyarakat untuk melakukan pemotongan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH).
Imbauan tersebut ditujukan khususnya bagi warga yang memiliki keterbatasan waktu atau ingin memastikan proses penyembelihan dilakukan secara higienis dan sesuai dengan syariat Islam.
“Kepada saudara-saudaraku yang akan memotong hewan kurban, kalau memang sibuk, lebih baik langsung dibawa ke RPH,” kata Muhammad Farhan, Rabu (4/6/2025).
Farhan juga menjelaskan pemotongan di RPH memiliki banyak keunggulan, mulai dari fasilitas yang memadai, tenaga ahli bersertifikat, hingga pengawasan ketat terhadap kebersihan dan kelayakan proses kurban.
Farhan juga mendorong masyarakat untuk segera mendaftarkan hewan kurbannya, baik secara langsung maupun secara daring melalui kanal resmi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung.
“Sudah bisa daftar sekarang, bisa langsung atau online. Informasinya lengkap di Instagram DKPP Kota Bandung,” ucapnya.
Selain itu, Farhan juga mengingatkan agar masyarakat tidak menunda-nunda pendaftaran, karena antrean pemotongan di RPH biasanya meningkat menjelang hari pelaksanaan.
Saat ini, Pemkot Bandung menyediakan dua RPH, yaitu di Jalan Cirangrang (Kopo) dan kawasan Ciroyom. Selain itu, masyarakat juga dapat menggunakan jasa rumah potong swasta yang telah memenuhi standar kesehatan dan keagamaan.
Bagi masyarakat yang tetap memilih menyembelih hewan kurban secara mandiri di lingkungan masing-masing, Farhan mengingatkan pentingnya menggunakan jasa penyembelih bersertifikat.
“Jangan sembarangan. Pastikan penyembelih punya sertifikasi. Menghadapi hewan yang akan dipotong itu butuh keahlian khusus. Kalau ditangani asal-asalan, hewannya bisa stres dan membahayakan,” ujarnya.
Baca Juga:
Soal Masuk Sekolah Jam 06.30, Farhan: Masih Dalam Kajian
Soal Covid-19, Wali Kota Bandung: Sejauh Ini Terkendali
Farhan juga menyebut biaya pemotongan di RPH terjangkau murah, hanya sekitar Rp35.000 per ekor sapi. Biaya ini sudah mencakup penggunaan fasilitas dan pengawasan teknis.
“Memang ada biayanya, tapi sangat murah dan sebanding dengan layanan yang diberikan,” katanya.
Selain memberikan layanan bagi masyarakat, Pemkot juga membuka kesempatan bagi penyembelih bersertifikat untuk ikut beroperasi di RPH sebagai bagian dari upaya pemberdayaan tenaga kerja lokal.
Farhan pun menambahkan khusus untuk hewan kurban jenis sapi, penggunaan RPH sangat dianjurkan karena proses penanganannya membutuhkan alat dan tenaga profesional.
Sementara untuk domba dan kambing, warga masih bisa melakukannya secara mandiri dengan tetap mengikuti standar yang berlaku.
“Kalau sapi harus ditangani khusus. Kalau domba dan kambing, jumlahnya lebih banyak dan ukurannya kecil, jadi lebih fleksibel,” pungkasnya. (Kyy/_Usk)