Fakta Kondisi Mati Batang Otak yang Dialami Bocah Usia 7 Tahun di Bekasi

 Mati batang otak
(iStock)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Mati batang otak atau brainstem death adalah kondisi serius yang memerlukan pemahaman mendalam. Dalam berbagai kasus, terdapat satu kasus tragis seorang bocah di Bekasi yang mengalami mati batang otak setelah operasi amandel. Artikel ini akan merinci fakta-fakta penting seputar kondisi ini, menyediakan pemahaman yang lebih luas dan mendalam.

1. Kematian Otak dan Aktivitas Organ Tubuh

Kematian otak menyebabkan hampir seluruh aktivitas organ tubuh berhenti. Meskipun begitu, keberlanjutan hidup dapat didukung oleh peralatan medis. Namun, perlu dicatat bahwa jika satu alat pun lepas, pasien mati otak akan meninggal karena kehilangan penopang hidupnya.

2. Tidak Dapat Merespons

Pasien mati otak tidak dapat merespons apa pun, bahkan dengan gerakan mata, pupil, atau isyarat jari. Dokter menggunakan rangsangan cahaya pada mata untuk memeriksa fungsi saraf, yang bisa memberikan pemahaman tentang tingkat keberhasilan terapi.

3. Denyut Jantung Lemah dan Sulit Bernapas

Pasien mati batang otak sering mengalami denyut jantung yang lemah dan kesulitan bernapas secara normal. Peralatan oksigen dan pacemaker mungkin sangat perlu untuk mendukung fungsi tubuh.

BACA JUGA: Usai Operasi Amandel Anak Usia 7 Tahun Meninggal Akibat Mati Batang Otak

4. Risiko Kesadaran Rendah

Hanya waktu dan keajaiban yang dapat menentukan apakah pasien mati otak dapat sadar atau tidak sama sekali. Tenaga medis memiliki keterbatasan dalam menyelamatkan pasien dengan kondisi ini.

5. Status Hukum

Secara hukum, orang yang mengalami mati otak bisa kita sebut meninggal dunia. Keputusan untuk mencabut peralatan tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia.

6. Pilihan Donor Organ

Meskipun seluruh saraf telah berhenti, organ tubuh pasien mati batang otak masih dapat kita sumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. Keadaan organ yang baik dan sehat dapat menjadi faktor penentu dalam proses donasi.

7. Perbedaan dengan Koma

Mati otak berbeda dengan kondisi koma. Pada koma, masih terdapat aktivitas otak, meskipun kesadaran hilang dalam jangka waktu tertentu. Di sisi lain, mati otak menunjukkan ketiadaan total aktivitas dan respons otak.

 

(Kaje/Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ciwalk Bandung
Tempat Liburan Akhir Tahun yang Beda di Bandung
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Rak Menjaga Buku
Inilah Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Rak Buku!
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat!
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.