BANDUNG,TM.ID: Mati batang otak atau brainstem death adalah kondisi serius yang memerlukan pemahaman mendalam. Dalam berbagai kasus, terdapat satu kasus tragis seorang bocah di Bekasi yang mengalami mati batang otak setelah operasi amandel. Artikel ini akan merinci fakta-fakta penting seputar kondisi ini, menyediakan pemahaman yang lebih luas dan mendalam.
1. Kematian Otak dan Aktivitas Organ Tubuh
Kematian otak menyebabkan hampir seluruh aktivitas organ tubuh berhenti. Meskipun begitu, keberlanjutan hidup dapat didukung oleh peralatan medis. Namun, perlu dicatat bahwa jika satu alat pun lepas, pasien mati otak akan meninggal karena kehilangan penopang hidupnya.
2. Tidak Dapat Merespons
Pasien mati otak tidak dapat merespons apa pun, bahkan dengan gerakan mata, pupil, atau isyarat jari. Dokter menggunakan rangsangan cahaya pada mata untuk memeriksa fungsi saraf, yang bisa memberikan pemahaman tentang tingkat keberhasilan terapi.
3. Denyut Jantung Lemah dan Sulit Bernapas
Pasien mati batang otak sering mengalami denyut jantung yang lemah dan kesulitan bernapas secara normal. Peralatan oksigen dan pacemaker mungkin sangat perlu untuk mendukung fungsi tubuh.
BACA JUGA: Usai Operasi Amandel Anak Usia 7 Tahun Meninggal Akibat Mati Batang Otak
4. Risiko Kesadaran Rendah
Hanya waktu dan keajaiban yang dapat menentukan apakah pasien mati otak dapat sadar atau tidak sama sekali. Tenaga medis memiliki keterbatasan dalam menyelamatkan pasien dengan kondisi ini.
5. Status Hukum
Secara hukum, orang yang mengalami mati otak bisa kita sebut meninggal dunia. Keputusan untuk mencabut peralatan tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia.
6. Pilihan Donor Organ
Meskipun seluruh saraf telah berhenti, organ tubuh pasien mati batang otak masih dapat kita sumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. Keadaan organ yang baik dan sehat dapat menjadi faktor penentu dalam proses donasi.
7. Perbedaan dengan Koma
Mati otak berbeda dengan kondisi koma. Pada koma, masih terdapat aktivitas otak, meskipun kesadaran hilang dalam jangka waktu tertentu. Di sisi lain, mati otak menunjukkan ketiadaan total aktivitas dan respons otak.
(Kaje/Usamah)