BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Balapan Sprint MotoGP Belanda 2025 di Assen akhir pekan lalu menyuguhkan duel penuh tensi, namun tak pernah benar-benar meledak antara dua bersaudara, Marc dan Alex Marquez.
Meski menempel ketat selama 13 lap, Alex memilih untuk tidak melancarkan serangan agresif terhadap sang kakak, yang akhirnya keluar sebagai pemenang dengan margin hanya 0,351 detik.
Start dari posisi ketiga, Alex segera membayangi Marc sejak lap awal. Ia terlihat lebih cepat di sektor cepat Tikungan 11 dan 12, tetapi menghadapi kesulitan saat mencoba menyerang di zona pengereman keras, seperti Tikungan 1 dan 16, area klasik untuk menyalip di Assen.
“Saya merasa lebih cepat dari Marc di Sektor 3, tapi itu bukan tempat ideal untuk menyalip,” ujar Alex kepada MotoGP.com, dikutip Minggu (29/6/2025).
Keputusan Alex untuk menahan diri bukan hanya soal strategi balap, tapi juga pengendalian risiko. Saat dirinya menerima peringatan pelanggaran batas lintasan, peluang untuk menekan Marc semakin terbatas.
“Saya mulai bermain aman karena di tikungan 13-14, sangat mudah menyentuh bagian green. Jika terlalu agresif, risikonya tinggi. Apalagi kalau sedang menempel rider di depan,” lanjutnya.
Baca Juga:
Marc Marquez Kuasai FP2 MotoGP Aragon, Fabio Quartararo Terpuruk
Alex juga mengakui bahwa Marc memiliki keunggulan signifikan di titik-titik penting lintasan:
“Di Tikungan 16 dan Tikungan 1, Marc lebih kuat dari saya. Di situlah tempat yang tepat untuk manuver bersih. Karena itu saya tidak ambil langkah nekat,” ungkapnya.
Meski tidak mampu mengambil alih posisi terdepan, Alex menutup sprint dengan rasa puas yang nyaris penuh.
“Saya memberikan 100%. Saya tidak bisa menyalip, tapi saya tetap fight sampai garis finis. Saya 90% puas. Besok kami akan coba lagi, dan fokus pada start,” tegasnya.
Balapan ini bukan sekadar tentang kecepatan, tapi juga menggambarkan tensi mental antara dua saudara yang tumbuh dengan semangat bersaing namun tetap menjunjung tinggi rasa hormat. Dan di Assen, Marc tetap unggul untuk saat ini.
(Budis)