Site icon Teropong Media

DPRD Bandung Sebut 100 Hari Kerja Farhan Erwin Belum Ada yang Bisa Dirasakan!

100 Hari Kerja Farhan Erwin

(Instagram/halobandung)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana, mengungkapkan terkait 100 hari masa kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan Erwin, keduanya belum banyak merealisasikan program-program yang dijanjikan saat kampanye.

“Jadi 100 hari kerja sekarang ini belum maksimal memenuhi rasa kepuasan masyarakat terhadap kinerja wali kota dan wakil wali kota. Namun, ini bahan evaluasi bagaimana selanjutnya fokus kepada penyelesaian yang instan bisa langsung dirasakan hasilnya,” katanya, dikutip Minggu (1/6/2025).

Andri juga menyoroti tagline ‘Bandung Utama’ yang diusung Farhan-Erwin saat mengikuti Pilkada Kota Bandung 2024. Tagline tersebut merupakan singkatan dari visi-misi pasangan tersebut, yakni membangun Kota Bandung yang Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis melalui tata kelola pemerintahan yang berfokus pada pelayanan serta berkelanjutan guna mendukung pembangunan nasional.

“Sekarang perihal unggul, saya rasakan belum ada yang bisa diunggulkan dari pendahulunya terhadap kinerja 100 hari kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota sekarang,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan masyarakat akan jujur sesuai apa yang mereka rasakan, jika pada masa kepemimpinan Farhan dan Erwin sudah ada perubahan

“Coba tanya masyarakat luas apa yang sudah dirasakan selama 100 kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota terpilih ini? Masyarakat akan jujur apa yang mereka sampaikan sesuai apa yang mereka rasakan kalau memang sudah ada perubahan pasti akan bilang, kalau belum pasti akan bilang belum ada perubahan,” bebernya.

Lalu soal program ‘Terbuka’, Andri menaruh harapan supaya Farhan-Erwin bisa membuka Pendopo Kota Bandung supaya bisa menerima aduan dari masyarakat. Sehingga nantinya, warga bisa dengan leluasa menceritakan semua permasalahan yang dihadapinya dan mendapat solusi dari pemerintah.

“Semacam membuka aspirasi langsung dari masyarakat, baik berupa bantuan penyelesaian masalah atau pun masukan masukan dari masyarakat dalam melakukan pembangunan Kota Bandung ke depan. Hal ini belum terlaksana, karena mungkin waktunya habis oleh berbagai acara seremonial yang dampaknya kurang secara luas dirasakan oleh masyarakat. Jadi keterbukaan itu belum terlaksana dengan baik,” ucapnya.

Terkait visi ‘Amanah’, Andri sebenarnya berharap program tersebut dapat menyentuh langsung persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat Kota Bandung. Ia menginginkan agar setiap kali Farhan-Erwin menemukan permasalahan di lapangan, hal itu dapat segera ditangani dan diselesaikan saat itu juga.

“Sehingga amanah dalam menjalankan program programnya. Seperti membawa anak jalanan ke tempat rehabilitasi, terus dididik dan dilatih lalu disalurkan untuk bekerja sampai mendapat penghasilan. Hal ini bentuk amanah yang diperlukan dapat menyelesaikan masalah sampai berhasil,” kata Andri.

Lalu soal visi ‘Maju’, Andri menyatakan saat ini belum terasa kemajuan Kota Bandung di 100 hari kerja Farhan-Erwin. Contohnya bisa dilihat tentang penyelesaian masalah kemacetan, banjir dan transportasi umum yang belum ada perbaikan menggembirakan.

“Nah hal ini harus menjadi motivasi dan kinerja yang cepat, tidak lagi hanya menunggu dan menunggu, konsep dan konsep tanpa adanya action yang nyata. Apabila tidak dilakukan, bukannya maju, malah akan mundur tidak ada kemajuan,” tegasnya.

Selanjutnya tentang visi ‘Agamis’, Andri mengatakan sudah ada beberapa program yang telah berjalan dan bisa diapresiasi. Tapi, masih ada janji kampanye yang hingga sekarang belum terdengar realisasinya sehingga hal ini perlu dievaluasi kembali.

“Dengan adanya janji kampanye misalnya rumah tahfidz, sampai saat ini belum terdengar sudah terwujud oleh Pemerintah Kota Bandung. Ke depan harus lebih fokus lagi dalam mewujudkan janji dan program program kampanye,” ucapnya.

Andri mengungkapkan untuk menciptakan kota yang nyaman, diperlukan dukungan dari pembangunan infrastruktur yang layak. Namun, menurutnya, selama 100 hari masa kerja, Farhan-Erwin belum menunjukkan langkah nyata yang signifikan di sektor ini, mengingat masih banyak ditemukan jalan rusak dan persoalan banjir yang belum tertangani.

Baca Juga:

Jelang 100 Hari Kerja, Erwin Akui Penanganan Banjir di Kota Bandung Belum Optimal

Komitmen Farhan Tangani Sampah Jelang 100 Hari Kerja

“Sampai 100 hari kerja ini tidak ada usaha perbaikan yang signifikan terhadap jalan-jalan dan banjir di Kota Bandung sangat memprihatinkan. Adapun hanya menambal jalan-jalan bolong, itu pun tidak bertahan lama dengan adanya hujan rusak kembali bolong,” tuturnya.

Ia menambahkan seharusnya kepemimpinan saat ini juga memprioritaskan pembangunan jangka panjang, termasuk merencanakan pembangunan yang jelas. Salah satu contohnya adalah masih adanya beberapa dinas yang belum memiliki gedung sendiri, yang menurutnya perlu segera diwujudkan guna mendukung optimalisasi pelayanan dan kinerja.

(Virdiya/_Usk)

Exit mobile version