BANDUNG,TM.ID: Dokter obesitas dengan inisial MWA (52) terpaksa dievekuasi melalui atap rumah dengan menggunakan alat berat. Dokter tersebut sudah mengalami kondisi tersebut disertai sakit selama 10 tahun.
Peristiwa tragis itu terjadi di Kabupaten Buleleng, Bali. Proses evakuasi dilakukan oleh tim medis dari RSUD Buleleng.
Evakuasi Dokter Obesitas
Dihimpun dari berbagai sumber, proses evakuasi berjalan cukup dramatis dengan disaksikan warga sekitar. Alat berat untuk evakuasi menggunakan unit mobil PJU Dinas Perhubungan pemerintah setempat.
Lalu lintas kendaraan di ruas jalan depan rumah dokter ini sempat tersendat karena banyaknya warga yang menyaksikan. Evakuasi dilakukan karena kondisi dokter itu sudah semakin menurun, yang sudah dua tahun lamanya berbaring di tempat tidur dengan penyakit asam urat akut.
BACA JUGA: Ini Menu Makanan Harian Anti Obesitas
Itulah sekelumit peristiwa yang cukup dramatis terkait penyakit obesitas yang diderita oleh seorang dokter. Kiranya tidak seorangpun ingin mengalami hal serupa.
Oleh karena itu, senantiasalah menjaga kondisi tubuh agar terhindar dari obesitas, sepeti dijelaskan oleh dr. Em Yunir, dokter ahli dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI-RSCM berikut ini.
dr. Em Yunir yang juga Pengurus Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) ini menjelaskan tentang tips pencegahan obesitas.
Adapun untuk mencegah obesitas setiap orang harus senantiasa menjaga berat badan dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Menjaga keseimbangan asupan kalori, aktivitas fisik, dan latihan jasmani;
2. Membatasi asupan makanan yang tidak sehat;
3. Membatasi screen time atau penggunaan gawai serta kegiatan lainnya yang dilakukan dengan duduk terlalu lama dalam satu waktu;
4. Tidur yang cukup dan berkualitas;
5. Kurangi stres.
“Kalau kita secara fisik masih mampu berlari, jogging, berenang, ini adalah hal-hal yang kita sarankan. Ini dapat membakar kalori cukup banyak dan memberi kebugaran pada tubuh dengan lebih tinggi dibandingkan aktivitas permainan seperti badminton atau tenis,” terang dr. Em yumir, seperti dilansir Antara.
BAC JUGA: Bayi Obesitas di Bekasi Gemar Susu Kental Manis, Begini Kata Ahli Gizi
Untuk latihan fisik, jelas Yunir, sebaiknya dilakukan 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi 30-45 menit dengan jeda antar latihan tidak boleh lebih dari dua hari berturut-turut.
(Kaje/Aak)