JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Vokalis Oasis, Liam Gallagher, kembali menuai kontroversi setelah melontarkan komentar bernada rasis melalui akun media sosial X (dulu Twitter), yang memicu kecaman dari para penggemar di Korea Selatan.
Insiden tersebut terjadi hanya beberapa pekan menjelang dimulainya tur dunia reuni Oasis bertajuk “Oasis Live 25” yang dimulai di Cardiff pada Jumat (4/7/2025). Dalam tur tersebut, duo ini akan singgah di Stadion Goyang pada Oktober 2025 yang berkapasitas 41.000 di barat laut ibu kota Korea Selatan, Seoul. .
Tur “Oasis Live 25” menandai reuni pertama Liam dan kakaknya, Noel Gallagher, setelah band legendaris asal Inggris itu bubar pada 2009.
Namun, antusiasme penggemar di Korea Selatan berubah menjadi kekecewaan setelah Liam mencuitkan frasa “chingchong”, yang secara luas diakui sebagai hinaan rasis terhadap komunitas Asia Timur.
Frasa “chingchong” diyakini berasal dari abad ke-19 dan sering digunakan untuk mengejek atau merendahkan bahasa dan aksen masyarakat Asia Timur, khususnya Tiongkok, Jepang, dan Korea.
Cuitan Liam segera mendapat reaksi keras dari para penggemar di Korea Selatan. Salah satu pengguna X, @Hrpss8, menanggapi: “Liam, kamu tidak boleh berkata begitu,” yang kemudian dibalas Liam dengan santai: “Kenapa?”
Alih-alih meminta maaf, Liam justru menambah bahan bakar ke dalam api. Dalam tangkapan layar lainnya yang beredar luas di media sosial, Liam menyebut “chingchong” sebagai bentuk “proses berpikir kuno” dan bahkan menyebutnya “berusia miliaran tahun.”
Komentarnya dianggap meremehkan sensitivitas rasial dan memperparah reaksi penggemar yang menginginkan klarifikasi.
Baca Juga:
Legenda Dangdut Hamdan ATT Meninggal Dunia, Tinggalkan Warisan Abadi
Lirik lagu “Termiskin di Dunia” Karya Musisi Dangdut Legendaris Hamdan ATT
Permintaan Maaf Liam Dianggap Terlambat
Setelah mendapatkan kecaman luas, Liam akhirnya menghapus cuitan kontroversialnya dan menyampaikan permintaan maaf beberapa jam kemudian.
“Maaf jika saya menyinggung siapa pun dengan tweet saya sebelumnya, itu tidak disengaja. Kalian tahu saya mencintai kalian semua dan saya tidak membeda-bedakan. Damai dan cinta. LG x,” tulis Liam.
Namun, sebagian penggemar menganggap permintaan maaf tersebut terlambat dan tidak tulus, mengingat respons awal Liam yang terkesan mengabaikan kekhawatiran penggemar.
Pengguna @LiamPurrs, misalnya, menanggapi: “Tweet kamu membuat kami merasa diserang. Kamu perlu memperbaikinya dan jangan menyalahkan orang lain atas kelemahan kamu.”
Kontroversi ini berpotensi mengancam kelancaran konser Oasis di Korea Selatan. Di media sosial, muncul seruan untuk memboikot penampilan Oasis, dengan beberapa penggemar meminta penyelenggara konser mempertimbangkan kembali kerja sama dengan pihak band.
“Sikap seperti ini tidak bisa ditoleransi, apalagi dari musisi besar yang akan datang ke negara kami,” tulis seorang pengguna X dalam utas viral berbahasa Korea.
Belum ada pernyataan resmi dari promotor konser di Korea Selatan mengenai apakah insiden ini akan memengaruhi jadwal tur Oasis.
Reuni yang Terancam Batal?
Reuni Oasis telah menjadi salah satu momen paling dinantikan dalam sejarah musik rock Inggris. Tiket konser mereka di berbagai kota besar dunia, termasuk di Inggris dan Asia, ludes terjual dalam hitungan menit sejak diumumkan tahun lalu.
Namun, citra Liam yang dikenal blak-blakan dan sering memancing kontroversi tampaknya kembali menjadi batu sandungan. Meskipun ia dan Noel telah berdamai secara profesional, reputasi publik Liam tetap menjadi sorotan.
(Dist)