JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PPP Rusli Effendi mengingatkan kepada kader untuk menjaga marwah partai, serta mengkritik aksi Romahurmuziy (Rommy), yang menawarkan jabatan ketua umum kepada orang-orang pihak eksternal untuk Muktamar X.
Ia menilai, banyak kader internal yang masih pantas untuk menjadi ketua umum.
“Saya pastikan sebagai kader yang bergerak dari bawah, calon dari internal PPP masih mumpuni dan pantas, tentunya tidak kalah dengan tokoh-tokoh eksternal,” kata Rusli Effendi melansir Antara, Selasa (27/05/2025).
Hal itu diungkapkan, untuk menanggapi aksi Rommy yang membujuk sejumlah tokoh untuk maju sebagai Ketua Umum PPP. Dari tokoh itu, salah satunya Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
BACA JUGA:
Mardiono Dinilai Gagal Pimpin PPP, Romy: Sangat Tidak Layak Jadi Caketum!
Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Romahurmuziy (Rommy) mengungkap,dirinya menjadi sosok di balik dorongan agar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman maju sebagai Calon Ketua Umum (Caketum)PPP dalam Muktamar September 2025 nanti.
Rommy mengatakan, nama Amran mulai menguat usai berdiskusi dengan berbagai tokoh, termasuk dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Diskusi dengan Pak Jokowi, termasuk saat di Solo, menjadi salah satu alasan mengapa nama Pak Amran semakin difokuskan. Karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan amanah,” ujar Rommy kepada wartawan, Senin (26/5/2025).
yang kuat secara ketokohan sekaligus memiliki kekuatan logistik untuk kembali merebut kursi di Senayan pada Pemilu 2029 mendatang.
“Nama-nama yang sempat saya dekati antara lain Pak Sandiaga Uno, Gus Ipul, Pak Dudung Abdurachman, Pak Marzuki Alie, Pak Agus Suparmanto, sampai Mas Anies Baswedan yang saya bujuk pada akhir Desember 2024 lalu,” ungkapnya.
Rommy mengklaim, pendekatan dengan dengan Andi Arman dilakukan secara intens. Bahkan, ia menyebut, harus langsung menyambangi ke kediamannya di Makassar untuk meyakinkannya.
“Sampai saat ini pun, Pak Amran masih dalam posisi wait and see. Ini murni karena beban kerja beliau yang besar sebagai tulang punggung program kedaulatan pangan nasional,” ujarnya.
Menurutnya, Amran sebagai figur yang ideal untuk memimpin PPP. Bukan saja rekam jejak menjadi menteri, ia juga dikenal sebagai pengusaha yang sukses.
“Konsep saya untuk kembalinya PPP ke Senayan adalah mencari ‘tokoh yang sekaligus tauke’. Pak Amran merupakan kombinasi itu. Ia adalah pengusaha sukses yang juga kebetulan kerabat Haji Isam,” terangnya.
(Saepul)