Site icon Teropong Media

Di Balik Kemenangan Maximo Quiles, Ada Peran Marquez dalam Membangun Pembalap Sejati

Maximo Quiles (Foto: MotoGP).

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Di tengah sorotan terhadap performa menawan Maximo Quiles di kelas Moto3 musim ini, satu hal penting yang tak boleh luput dari perhatian adalah bagaimana perjalanan pembalap muda asal Spanyol itu sedang dibimbing secara matang, bukan sekadar untuk menang, tapi untuk menjadi sosok yang siap menghadapi dunia MotoGP dalam segala dimensinya.

Kemenangan perdananya di Grand Prix Italia di sirkuit Mugello bukan hanya pencapaian teknis, tapi juga menjadi momentum pembuktian bahwa proses pendampingan yang ia jalani berjalan di jalur yang benar.

Maximo bukan sekadar mencetak hasil, tetapi menunjukkan karakter yang tumbuh di bawah tekanan dan ekspektasi besar.

Di balik semua ini, ada sosok Marc Marquez, mentor sekaligus figur yang mengenal betul pahit manisnya dunia balap.

Sebagai bagian dari perusahaan manajemen Vertical Group milik Marquez, Quiles mendapat akses bukan hanya ke peluang karier, tetapi juga ke nilai-nilai yang membentuk seorang pembalap sejati.

Baca Juga:

Alex Marquez Komentari Duel Sengit Marc Marquez vs Bagnaia di MotoGP Italia

Marquez pun tak ingin Quiles dibebani dengan perbandingan yang terlalu dini.

“Saya melihat angka-angka yang mirip dengan awal karier saya di Le Mans, Inggris, Mugello… tapi saya tak ingin dia dikejar oleh angka. Biarkan dia menemukan jalannya sendiri,” ucap Marquez usai kemenangannya yang ke-93 di Mugello.

Marquez tahu, talenta tanpa pendampingan bisa mudah hilang arah. Dan dalam diri Quiles, tampak benih potensi besar yang perlu diasah tanpa terburu-buru.

Alih-alih mencetak rekor demi rekor, pembentukan karakter sebagai pembalap tangguh dan konsisten adalah warisan paling berharga yang bisa ia berikan kepada sang junior.

Maka, Maximo Quiles bukan sekadar “Marquez berikutnya”. Ia adalah proyek jangka panjang, gabungan dari bakat, kerja keras, dan pendampingan yang matang.

Dan justru di situlah harapan masa depan MotoGP itu tumbuh, bukan dalam tekanan memburu legenda, tapi dalam ruang untuk menjadi dirinya sendiri.

(Budis)

Exit mobile version