BANDUNG, TEROPONMEDIA.ID — Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga kaya akan keberagaman suku, menawarkan beragam kekayaan budaya, adat-istiadat, kepercayaan, cerita sejarah, dan keindahan alam yang menakjubkan. Desa Sade, salah satu desa di Lombok yang masih mempertahankan kemurnian adatnya.
Keanekaragaman suku ini menjadi ciri khas yang memikat, dan menjadikan Lombok sebagi destinasi yang menarik bagi para pelancong, baik dari dalam maupun luar negeri.
Kisah Desa Sade dalam Memelihara Keaslian Budaya Sasak
Salah satu contoh dari keberagaman budaya yang ada di Indonesia terdapat pada Pulau Lombok. Pulau yang indah ini menyimpan berbagai warisan budaya tradisional yang kaya.
Salah satunya adalah Desa Sade, sebuah desa tradisional yang merupakan bagian dari suku asli Pulau Lombok, yaitu suku Sasak.
Terletak di Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Desa Sade tetap mempertahankan keaslian adat suku Sasaknya.
Keunikan Bangunan Rumah dan Praktik Tradisional
Desa ini menjadi saksi hidup dari masa lalu, dengan rumah adat, pakaian adat, bahasa, dan kebiasaan yang masih dipertahankan seperti zaman dulu.
Kental dengan budaya dan tradisi, Desa Sade dikenal sebagai tempat yang memelihara keaslian budaya Sasak. Salah satu daya tarik utama Desa Sade adalah rumah adatnya yang unik.
Dibangun dengan sederhana menggunakan bahan-bahan alami yang diperoleh dari lingkungan sekitar, rumah adat Desa Sade memiliki dinding dan lantai dari tanah liat atau gerabah, serta atap dari daun alang-alang kering.
Menjaga Warisan Budaya dengan Kreativitas
Selain keunikan bangunan rumahnya, Desa Sade juga terkenal dengan praktik uniknya dalam membersihkan lantai rumah adat.
Penduduk setempat menggunakan kotoran kerbau untuk membersihkan lantai, dengan cara mencampurnya dengan tanah liat, lalu menggosokannya ke lantai.
Meskipun terdengar aneh, namun praktik ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Desa Sade juga terkenal dengan kerajinan tangan yang indah, seperti kerajinan kayu dan kain tenun.
Kain tenun hasil produksi masyarkat Desa Sade terkenal akan kekuatannya dan keindahannya, karena pembuatannya masih menggunakan teknik tradisional dengan menggunakan tangan.
Pengaruh Kepercayaan dan Ritual di Desa Sade
Dengan segala keunikannya, Desa Sade menjadi tujuan wisata favorit bagi mereka yang ingin lebih memahami kebudayaan asli Suku Sasak di Pulau Lombok.
Kunjungan ke Desa Sade tidak hanya akan memberikan pengalaman liburan yang menyenangkan, tetapi juga memungkinkan kita untuk belajar dan memperluas wawasan tentang kebudayaan yang masih terasa kuat di sana.
Rumah Adat dan Kepercayaan Sebagai Simbol Kehidupan dan Spiritualitas
Bangunan rumah yang unik di Desa Sade mencerminkan filosofi kehidupan masyarakatnya. Rumah-rumah dengan atap alang-alang rerumputan yang berbentuk seperti gunung, serta dinding dan lantai dari tanah liat, menciptakan suasana yang khas dan memesona.
Berbagai jenis rumah atau bale yang berbeda fungsi juga menambah kekayaan budaya Desa Sade. Mulai dari Bale Bonter untuk rapat atau sidang, Bale Kodong untuk para penduduk yang berusia lanjut atau baru menikah, hingga Bale Tani Gunung Ratu untuk para petani.
Kepercayaan masyarakat Desa Sade juga menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari mereka. Sebagian masyarakat masih mempraktikan adat Islam Wetu Telu, menunjukkan pengaruh yang kuat dari kepercayaan animisme, Buddha, Hindu, dan dinamisme.
BACA JUGA: Eksplorasi Keindahaan Tersembunyi Pantai Senggigi Lombok
Meskipun begitu, beberapa masyarakat mulai beralih untuk menjalankan ibadah shalat lima waktu, yang lebih sesuai dengan ajaran agama Samawi.
Ritual kepercayaan seperti rowah wulan, maleman qunut, dan maleman pitrah masih menjadi bagian penting dari kehidupan spiritual masyarakat Desa Sade.
Berkunjung ke Desa Sade yang ada di Lombok, anda akan menemukan keberagaman Indonesia yang sesungguhnya.
Dengan adat yang masih terjaga, menjadikan Desa Sade sebagai pilihan yang tepat untuk menilik sisi keaslian Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan kepercayaannya.
(Vini/Aak)