BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ada yang berbeda dari kunjungan kerja Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Euis Ida Wartiah, pada Selasa (20/5/2025) lalu.
Bersama sejumlah anggota legislatif lainnya, Euis mendatangi Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Pakan Ternak (BPTSP dan HPT) yang berlokasi di Jalan Raya Tangkuban Perahu, Cikole, Kabupaten Bandung Barat.
Kunjungan ini bukan sekadar agenda rutin, tapi menjadi bagian dari fungsi pengawasan yang diemban para wakil rakyat terhadap kinerja lembaga-lembaga strategis di bawah Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat.
Euis dengan tegas menyatakan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk menggali informasi seputar realisasi kinerja serta target BPTSP dan HPT, yang selama ini memiliki peran penting dalam pengembangan peternakan sapi perah di Jabar.
“Kami berharap BPTSP dan HPT terus meningkatkan layanan dan kinerjanya,” ujar Euis dengan nada penuh dorongan progresif.
Lebih dari itu, Euis menyuarakan perhatian serius terhadap persoalan ketergantungan Indonesia terhadap susu impor. Menurutnya, sudah waktunya susu sapi lokal naik kelas dan menjadi pilihan utama di pasar dalam negeri.
“BPTSP dan HPT punya peran strategis untuk mendorong produksi dan kualitas susu sapi lokal,” katanya.
Baca Juga:
Euis Ida Wartiah Kunjungi Panti Pemberdayaan Sosial Bina Remaja
Euis Ida Wartiah Kunjungi Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Pakan Ternak Cikole
Euis Dorong Impor Susu Lokal
Permintaan industri terhadap susu segar terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, pasokan dari peternak lokal nyatanya belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Akibatnya, suplai susu dari luar negeri pun masih membanjiri pasar nasional.
“Kami mendorong susu sapi lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tegas Euis.
Kehadiran Euis Ida Wartiah di balai pengembangan ternak itu menjadi bukti nyata komitmen DPRD Jabar dalam mendukung kemandirian sektor peternakan.
Tak hanya soal kuantitas, namun juga menyangkut kualitas dan keberlanjutan ekosistem produksi susu nasional yang berbasis lokal.
Langkah pengawasan seperti ini dinilai penting agar seluruh program strategis berjalan tepat sasaran dan menjawab kebutuhan riil masyarakat, khususnya peternak.
Selain itu, kunjungan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, legislatif, dan pelaku industri peternakan. Harapannya, bukan hanya peningkatan produksi, tapi juga ada peningkatan kesejahteraan bagi para peternak lokal.
Melalui pemantauan langsung seperti ini, Euis dan koleganya bisa menyampaikan aspirasi peternak ke forum kebijakan yang lebih tinggi.
Karena bagi Euis, pembangunan daerah bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal ketahanan pangan dan kedaulatan ekonomi.
Kunjungan kerja ini sekaligus memperlihatkan wajah DPRD yang hadir langsung di tengah persoalan strategis daerah, dari sektor sosial, pertanian, hingga peternakan.
Dan kini, perjuangan menjadikan susu lokal sebagai raja di negeri sendiri pun dimulai dari Cikole.
(Hafidah Rismayanti/Budis)