Data Survei: 90 Persen Lebih Hoax tentang Isu Sosial Politik

Kapolri Tegaskan Berita Hoax Jadi Ancaman Tertinggi di Pilkada
ilustrasi-Kabar Bohong (Pixabay)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Akademisi dari Universitas PGRI Sumatera Barat, dr Firdaus menyebut, terdapat 93,0 persen informasi bohong atau hoax berupa isu politik sosial.

Data ini berdasarkan hasil penelitian mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2021. Hoax sosial politik itulah yang banyak beredar di masyarakat.

“Berita bohong berdasarkan penelitian dilakukan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) tahun 2021, yang paling banyak beredar itu menyangkut sosial dan politik,” kata Firdaus melansir Antara, Kamis (27/7/2023).

BACA JUGA: Termakan Hoaks, Jamaah Haji di NTB Kompak Lakukan Pembatalan

Menurut dia, perlu antisipasi atas maraknya hoax di kalangan masyarakat. Apalagi, pesta politik Pemilu 2024 sudah di depan mata.

“Sebentar lagi tahun politik, maka masyarakat harus hati-hati mengantisipasi hoax yang beredar,” tegasnya.

Kemunculan berita hoax, kata dia, merupakan tindakan atas kesengajaan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Tujuannya, untuk mempengaruhi pola pikir masyarakat dengan cara penggiringan opini.

Isi informasi hoax yang sampai ke masyarakat itu merupakan informasi yang sehari-harinya dekat dengan masyarakat.

Dis isi lain, mahasiswa UI juga melakukan penilitian tentang isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) menempati posisi kedua dengan presentase 76,20 persen.

BACA JUGA: Kominfo Minta Masyarakat Tak Kotori Ruang Digital Jelang Pemilu 2024

Selaras dengan Firdaus, Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga Prof Henri Subiakto menyampaikan, pengguna internet di Indonesia mencapai 212 juta atau setara 77 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Menurutnya, dampak berita hoax bisa membuat pola pikir menjadi salah. Melejitnya berita bohong di berbagai platform media sosial, atas pengaruh beberapa hal, salah satunya kuantitas jumlah pengguna.

“Jumlah pengguna dan interaksi media sosial itu sangat pesat. Semuanya bisa menjadi komentator, provokator atau manipulator,” ujarnya.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Badosa-QF
Alami Cedera, Paula Badosa Terpaksa Mundur dari Madrid Open 2025
Perempat Final Denmark Open 2024
Piala Sudirman 2025: Saatnya Generasi Muda Unjuk Gigi, Indonesia Siap Ukir Sejarah di Xiamen
PLTB Cirebon
Investasi Rp2 Triliun, Proyek PLTB Cirebon Diharapkan Dorong Transisi Energi Nasional
Suar Mahasiswa Awards 2025
Jangan Asal Tulis! Ini Cara Bikin Caption Foto Jurnalistik yang Kuat dan Informatif
Suar Mahasiswa Awards 2025
5 Kampus yang Ikut Suar Mahasiswa Awards 2025, Kamu Siap Unjuk Karya?
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Kota Bandung Perlu Bangun Sistem Pangan Berkelanjutan

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

LSI: Kepala Daerah di Jabar Harus Ikuti Langkah Bupati Bandung Terjemahkan Program Presiden

5

UKRI Lakukan Kunjungan ke Teropong Media, Bahas Evaluasi Magang dan Peluang Kolaborasi
Headline
alex-marquez-motogp-portugal-2023-motogp-2023-portimao-gresini-racing_169
Lolos dari Kecelakaan Mengerikan, Alex Marquez Cetak Rekor di MotoGP Spanyol
ijazah jokowi
Pengunggat Ijazah Jokowi Jadi Tersangka, Kasus Pemalsuan!
Aleix Espargaro
Kembali ke Lintasan MotoGP Sebagai Wildcard Honda, Aleix Espargaro Mengaku Gugup
Gempa Bumi Guncang Cilacap Jateng
Gempa Bumi M 3,4 Guncang Cilacap Jateng

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.