Darurat Sampah, Kenali “Zero Waste” untuk Bumi Lebih Sehat

Darurat Sampah
(Foto: Egsa UGM)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan sampah yang selalu kita lihat dibuang dengan baik di tempat sampah maupun yang dibuang sembarangan dengan tidak mengenal tempat.

Sampah yang jumlahnya semakin banyak semakin merusak lingkungan ketika tidak diolah dengan benar. Menurut data dari SIPSN KLHK 2022 timbunan sampah di Indonesia mencapai 34.461.646,92 ton/tahun dengan sampah terkelola sebanyak 22.269.840,46 ton/tahun dan sampah tidak terkelola sebanyak 12.191.806,46 ton/tahun.

Sungguh terlihat baik dengan jumlah sampah terkelola lebih banyak dari sampah tidak terkelola, tetapi hal ini tidak berarti kita bisa mengabaikan banyaknya sampah yang masih belum terkelola. Semakin hari semakin terasa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terus menerus menampung ratusan ton setoran sampah yang tidak dapat terurai selama ratusan tahun dan sulit untuk didaur ulang, kualitas tanah semakin buruk, dan lautan tercemar karena sampah.

Sampah dengan beragam jenis dan bersumber dari berbagai sektor bukanlah hal yang mudah untuk menanganinya. Sisa makanan kita sehari-hari menjadi penyumbang sampah terbesar, disusul sampah plastik, dan sampah jenis lainnya.

Sebagian dari kita mungkin berpikir sampah sisa makanan akan mudah terurai karena merupakan sampah organik, tetapi untuk sampah jenis plastik akan sulit dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.

Padahal kita hidup dengan dikelilingi plastik sekali pakai dan cenderung sangat sering menggunakannya. Saat berbelanja kita terbiasa menggunakan kantong plastik sekali pakai untuk membawa barang belanjaan. Saat membeli makanan dan minuman kita akan mendapat wadah sekali pakai yang kebanyakan berbahan plastik.

Dari gaya hidup tersebut semakin banyak sampah plastik yang muncul dan segera menjadi masalah. Ditambah kurangnya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya ditandai dengan masih banyak sampah yang berserakan di jalan maupun tempat lain yang tidak semestinya untuk membuang sampah. Selanjutnya akan muncul masalah seperti banjir dan air yang tercemar karena sampah yang dibuang sembarangan.

Terdapat salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, yaitu dengan menerapkan gerakan zero wasteZero waste adalah filosofi yang dijadikan gaya hidup demi mendorong kita untuk bijak dalam mengkonsumsi dan memaksimalkan siklus hidup sumber daya sehingga produk-produk bisa digunakan kembali.

Zero waste ini juga mengajarkan kita untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Tujuannya agar mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA dan lebih mengutamakan untuk mendaur ulang sampah plastik tersebut.

Bea Johnson dari Zero Waste Home mempopulerkan 6R, yaitu Rethink (berpikir ulang), refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), rot (membusukkan). 6R ini menjadi pegangan untuk gaya hidup tanpa sampah.

Pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem dapat berkurang ketika kita mulai menerapkan gaya hidup zero waste. Tidak hanya itu, dengan memaksimalkan penggunaan produk dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, kita dapat menghemat sumber daya alam yang terbatas.

Zero waste juga membuat kita menghemat biaya pengeluaran, dengan mengurangi produk sekali pakai dan beralih ke produk yang dapat digunakan kembali, kita dapat menghemat pengeluaran sehari-hari.

Zero waste bisa kita lakukan mulai dari hal kecil, seperti menggunakan tas belanja yang dapat digunakan berulang kali seperti tote bag atau bisa juga menggunakan cassava bag yang terbuat dari singkong sehingga lebih mudah untuk terurai.

Saat pergi keluar rumah, biasakan diri membawa bekal dengan tempat makan ramah lingkungan yang bisa digunakan berulang. Hal ini bisa mengurangi penggunaan sampah plastik wadah makanan sekali pakai, atau kita juga bisa makan di tempat saat ingin membeli makanan di luar.

Penggunaan botol minum sekali pakai bisa diganti dengan botol minum ulang atau tumbler. Kita bisa menggunakan botol minum sendiri dan mengisinya ulang jika diperlukan. Dengan begitu, kita tidak hanya melakukan pengurangan terhadap plastik sekali pakai, tetapi juga menghemat uang dalam jangka panjang.

Mengedukasi diri sendiri dan orang lain agar meningkatkan kesadaran tentang dampak dari penggunaan plastik sekali pakai terhadap lingkungan dapat membantu mengurangi penggunaanya.

Intinya zero waste menantang kita untuk mengevaluasi gaya hidup kita dan melihat sesuatu yang kita konsumsi bisa berdampak negatif untuk lingkungan. Mungkin terdengar sulit untuk hidup tanpa sampah. Zero waste tidak harus sempurna, tetapi harus dimulai.

Mulai dengan hal yang paling kecil yang bisa kita lakukan, kemudian diikuti dengan hal besar lainnya. Zero waste membutuhkan proses yang panjang sehingga butuh banyak orang untuk mendorongnya untuk mencapai kesuksesan. Mari bersama-sama menjadi bagian dari proses ini untuk bumi lebih sehat.

 

(Ellya Jurnal367/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hobi mengupil
Hobi Ngupil Bisa Berisiko?
Jonatan Christie
Takluk dari Antonsen, Jonatan Christie Runner-Up China Masters 2024
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Tespek Positif Belum Tentu Hamil? Ini Penjelasannya
Headline
Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Raih Gelar Juara Dunia, Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Dedi Kusnandar Mengalami Cedera, Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva