BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Duck syndrome merupakan kondisi saat seseorang sedang mengalami banyak tekanan atau masalah tapi tampak baik-baik saja dari luar.
Disebut sindrom bebek karena layaknya bebek, saat berenang ia terlihat tenang, namun sebenarnya kakinya sedang berjuang keras agar tubuhnya tetap mengapung di atas air.
Duck syndrome terjadi pada si ambisius karena biasanya berhadapan dengan tekanan, seperti adanya keinginan atau keharusan untuk cepat lulus, mendapat nilai bagus, kehidupan yang mapan, serta memenuhi ekspektasi orang tua maupun sekitarnya.
Agar tetap terkendali, berikut merupakan ciri Duck Syndrome yang harus kamu ketahui.
1. Harus Perfeksionis
Orang dengan kecenderungan ini biasanya punya ambisi yang tinggi akan sesuatu, kemudian ia merasa harus menyelesaikan hal tersebut dengan sempurna.
Terkenal memiliki kekhawatiran yang besar terhadap kegagalan. Padahal kegagalan adalah hal yang wajar saat sedang mengusahakan sesuatu, kan?
2. Merasa kewalahan
Karena saking ambisnya, seseorang dengan kecenderungan duck syndrome sering merasa khawatir. Ia sulit menenangkan pikiran dan merasa kewalahan dengan situasi yang sedang ia hadapi.
Mereka sering merasa burn out karena terlalu memaksakan dirinya untuk menyelesaikan banyak hal sekaligus dalam waktu singkat.
3. Merasa rendah diri
Seseorang dengan kecenderungan ini biasanya idealis. Ia sering merasa bersalah jika tidak memenuhi standar yang ia tetapkan kepada dirinya sendiri.
Penerimaan dirinya sangat kurang, sehingga ia sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
4. Memaksa untuk terlihat baik-baik saja
Tidak mau meminta pertolongan bisa jadi salah satu ciri seseorang memiliki kecenderungan sindrom ini. Ia terlihat baik-baik saja, padahal sedang merasa kesulitan atau bahkan tertekan.
Hal ini terjadi karena ia merasa harus bisa menyelesaikan segala sesuatunya sendiri, sebagaimana standar yang telah ia tetapkan untuk dirinya.
BACA JUGA: Mengenal Sindrom Tourette, Penyakit yang Diidap Tora Sudiro
5. Menunjukkan kemampuan semaksimal mungkin
Ia harus menunjukkan kemampuannya setiap saat karena merasa sedang jadi objek perhatian orang lain. Ia ingin orang lain melihat dirinya sebagai sosok ideal sebagaimana standar yang ia tetapkan terhadap dirinya sendiri.
Duck syndrome seringkali terlihat pada orang-orang yang ambisius karena mereka memiliki standar, keinginan, serta tekanan yang cukup tinggi akan sesuatu.
Maka dari itu, pastikan kita memiliki penerimaan diri yang baik agar tetap tenang menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dalam keseharian, terutama dalam proses mencapai sesuatu.
(Kaje/Budis)