BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Film Do You See What I See adalah adaptasi dari podcast populer berjudul sama yang tayang pada episode ke-64 bertajuk “First Love”.
Diproduksi oleh MD Pictures dan disutradarai oleh Awi Suryadi, yang sebelumnya menggarap KKN di Desa Penari, film ini membawa cerita dari podcast viral ke layar lebar. Berikut adalah perbedaan utama antara film dan podcast Do You See What I See:
1. Latar Belakang Mawar
Dalam podcast, Mawar masih memiliki kedua orangtuanya saat kuliah. Setelah mengetahui Restu bukan manusia, ayahnya menjemputnya dari indekos.
Orangtuanya kemudian meninggal setelah Mawar memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, diikuti oleh ibunya, sementara ayahnya meninggal di rumah sakit jiwa.
Namun di film, Mawar digambarkan mengunjungi makam orangtuanya pada hari ulang tahunnya. Mawar merindukan mereka dan berharap menemukan seseorang yang bisa mencintainya dengan tulus.
2. Tali Merah sebagai Penghubung
Dalam trailer film, Mawar tampak memiliki tali merah yang digunakan saat bertemu dengan Restu, yang ternyata adalah pocong. Namun, dalam podcast, tali merah ini tidak pernah ada.
Awi Suryadi menyebut bahwa beberapa adegan di film memang sesuai dari kisah aslinya, salah satunya adalah penggunaan tali merah ini.
3. Pesugihan Orangtuanya
Di film, setelah mengunjungi makam orangtuanya, Mawar bertemu dengan Restu dan terlihat senyum-senyum seperti orang yang sedang jatuh cinta.
Pesugihan yang orangtua Mawar lakukan diceritakan sejak ia masih kecil, dan adik Mawar, Melati, percaya bahwa pesugihan itulah yang menyebabkan tragedi yang menimpa keluarga mereka.
4. Proses Pengusiran
Dalam podcast, Mawar dibawa pulang oleh orangtuanya setelah tak sadarkan diri saat mengetahui Restu adalah pocong, dan dia menjalani perawatan jiwa di rumah dan rumah sakit.
Di film, ada adegan di mana Vey, sahabat Mawar, bertemu dengan Lina, teman mereka yang memiliki kemampuan gaib, dan Lina berperan penting dalam cerita ini.
5. Akhir Hidup Mawar
Podcast menceritakan bahwa Mawar mengakhiri hidupnya setelah menjalani perawatan kesehatan jiwa, dan indekos yang dihuni perlahan-lahan penghuninya tinggalkan karena gangguan mistis.
Dalam film, sutradara Awi Suryadi mengubah akhir cerita dengan melibatkan sahabat-sahabat Mawar dalam menyelesaikan masalah gaib tersebut.
BACA JUGA: Penulis Skenario Merasa Tertantang Tulis Naskah Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa
Film ini menampilkan banyak adegan yang berbeda dari cerita podcast aslinya untuk menyesuaikan dengan format layar lebar. Cerita lengkapnya sudah bisa kamu saksikan di bioskop.
(Kaje/Usk)