Site icon Teropong Media

Cegah Kecelakaan di Gunung Rinjani, Pemprov NTB Segera Bentuk Tim Rescue Khusus

Tim Rescue Rinjani

Proses Penyelamatan Juliana Marins (X/@insidelombok_)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Perbaiki sistem pendakian Gunung Rinjani, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) segera bentuk tim rescue untuk penyelamatan dan evakuasi, sebagai upaya antisipasi dan penanganan terjadinya kecelakaan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB, Yusron Hadi. Ia mengatakan pembentukan tim ini atas atensi Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal untuk memperbaiki sistem pendakian di Gunung Rinjani usai insiden terjatuhnya pendaki asal Brazil, Juliana Marins.

“Pak Gubernur sudah berkoordinasi dengan Pak Menhut bersama TNGR untuk membantu pembenahan di Gunung Rinjani,” ujarnya, Kamis (3/7/2025), seperti dikutip dari Antara.

Pada tahap awal, Pemprov NTB berencana melatih 12 orang yang merupakan warga asli Rinjani untuk menjadi tim rescue Gunung Rinjani.

Mereka akan diberikan pelatihan oleh instruktur-instruktur profesional bersertifikat nasional dan internasional dari anggota FPTI.

“Untuk tahap pertama pelatihan dilaksanakan 10 hari. Pemateri pelatihan ini di bimbing oleh lembaga pelatihan yang tergabung di FPTI,” ujarnya.

Tim ini akan diberikan sertifikat dengan standar nasional dan intenasional di bawah Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Tidak hanya itu, tim ini juga akan disertifikasi oleh Federasi Pendakian dan Pendakian Gunung Internasional (UIAA) sehingga sistem rescue di Gunung Rinjani dapat bertaraf internasional.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan, tim rescue ini akan terdiri dari Masyarakat lokal Rinjani, termasuk guide dan porter lokal yang sudah hafal medan Gunung Rinjani.

Menurutnya, masyarakat lokal memiliki pemahaman medan yang lebih baik dan menjadi solusi paling realistis untuk respons cepat dalam penanganan evakuasi jika terjadi insiden di Gunung Rinjani.

“Justru yang paling siap itu masyarakat lokal. Mereka tiap hari ada di jalur. Mereka tahu betul titik-titik rawan, tahu jalan alternatif, dan secara fisik juga terbiasa,” kata Iqbal dalam keterangan resmi, Kamis (3/7/2025).

Gubernur berharap, mereka yang sudah diberikan pelatihan pada tahap awal ini dapat membagi ilmunya pada porter dan guide lain di Rinjani. Dengan begitu, akan lebih banyak orang yang memiliki keahlian penyelamatan dan evakuasi di Gunung Rinjani kedepannya.

Baca Juga:

DPR Minta Evaluasi SOP Wisata Ekstrem Usai Turis Brasil Jatuh di Rinjani

Turis Brasil Jatuh di Rinjani, Menhut Pikirkan Pemeringkatan Gunung

Selain membentuk tim rescue, Gubernur juga meminta pemasangan rambu-rambu keselamatan dan larangan. Terutama di sejumlah titik rawan jalur pendakian Untuk mengantisipasi adanya kecelakaan.

Rambu di jalur-jalur pendakian akan diperbanyak sehingga pendaki bisa lebih waspada dan berhati-hati selama melakukan pendakian.

Jalur-jalur pendakian gunung rinjani juga akan diperbaiki, termasuk juga pendirian pos-pos evakuasi sehingga dapat mendukung proses penyelamatan dan kelancaran evakuasi ketika terjadi kecelakaan.

Haris Sulistianto, pendiri FPTI sekaligus pendiri Vertikal Rescue Indonesia, turut mendukung dibentuknya tim penyelamatan dan evakuasi di Gunung Rinjani.

Ia menyampaikan tim ini akan berada di luar SAR, namun tugas mereka sifatnya membantu tugas-tugas lembaga pemerintah seperti SAR.

“Jadi kita bukan buat Basarnas swasta. Tapi kita membantu sifatnya. Karena tugas Basarnas sudah berat ngurusi semua musibah kecelakaan di Indonesia,” ucap Haris.

Jadi sebelum SAR datang kita sudah lebih awal, makanya kenapa itu anggotanya harus orang Rinjani, supaya mereka lebih dulu datang memberikan bantuan,” tambahnya.

(Raidi/_Usk)

Exit mobile version