BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Grand Prix Austria 2025 menjadi titik nadir bagi Carlos Sainz dalam kariernya. Berharap menemukan arah baru bersama Williams setelah meninggalkan Ferrari, Sainz justru dihadapkan pada kenyataan bahwa mobil barunya, FW47, bahkan tak mampu menempuh satu lap pun dalam balapan.
Masalah sudah terasa sejak sesi kualifikasi di Red Bull Ring. Sainz hanya mampu mengamankan posisi ke-19 setelah mengalami kerusakan lantai mobil dan gangguan sistem rem.
“Kami kehilangan banyak downforce, padahal saya tidak merasa keluar lintasan. Ditambah masalah rem yang menarik terlalu kuat ke satu sisi,” jelas Sainz.
Baca Juga:
Klasemen Formula 1 2025: Piastri Bertahan di Puncak Dibuntuti Verstappen dan Norris
Namun puncak kekecewaan datang di hari balapan. Ketika semua pebalap bersiap memulai putaran formasi, mobil Sainz tak bisa bergerak. Ia akhirnya memaksa mengatur ulang sistem dan sempat keluar pit, namun kemudian mobil kembali bermasalah, rem belakang terbakar, dan ia harus mengakhiri balapan sebelum lampu start menyala.
“Saya tidak bisa bergerak karena mobil mengerem sendiri dari belakang saat saya nyalakan mesin. Kami harus mencari tahu, apakah masalah ini berkaitan dengan insiden di kualifikasi,” ujar pebalap asal Spanyol itu pada DAZN.
Yang membuat situasi semakin pahit, rekan setimnya Alex Albon juga gagal menyelesaikan balapan akibat keluar lintasan. Ini memperkuat kesan bahwa Williams, meski sempat menunjukkan potensi di awal musim, masih menyimpan banyak pekerjaan rumah di sisi teknis.
Bagi Sainz, yang baru saja pindah dari kursi Ferrari salah satu tim tersukses F1 performa FW47 adalah tamparan realita. Ia bukan hanya harus beradaptasi dengan lingkungan baru, tapi juga harus bersabar menghadapi tim yang belum sepenuhnya stabil.
(Budis)