BANDUNG,TM.ID: Tanaman cabai merupakan salah satu tanaman yang mudah tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Budidaya cabai, meski mudah saat musim panas, memerlukan perhatian khusus saat musim hujan. Bunga tanaman dapat rontok dan akar dapat membusuk akibat penyerapan air hujan yang berlebihan.
Melansir berbagai sumber, berikut cara menanam tanaman cabai saat musim hujan. Selain itu ada juga langkah-langkahnya untuk memastikan keberhasilan pertumbuhan tanaman.
1. Meninggikan Tanah
Langkah pertama adalah meninggikan gundukan tanah sebelum menanam tanaman cabai. Tanah yang terlalu rendah dapat menyebabkan penyerapan air berlebih sehingga menciptakan kondisi becek yang berisiko bagi pertumbuhan tanaman.
Tanah yang becek meningkatkan risiko infeksi jamur dan bakteri, serta dapat mempercepat pembusukan akar cabai. Oleh karena itu, tinggikan tanah untuk menghindari masalah ini.
2. Rutin Cek pH Tanah
Tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah tanah yang lembap dengan pH antara 5,5 sampai 6,5. Kondisi ini dapat berubah selama musim hujan karena penyerapan air hujan. Oleh karena itu, rutinlah mengecek pH tanah dan sesuaikan jika perlu. Penutupan tanah dengan plastik saat terlalu becek atau penambahan kapur dolomit jika pH terlalu rendah dapat menjadi solusi.
3. Pupuk Nitrogen Berlebihan
Pada musim hujan kandungan nitrogen di udara sudah cukup tinggi, ini membantu pertumbuhan daun dan pucuk batang cabai. Oleh karena itu, hindari memberikan pupuk nitrogen tambahan seperti ZA dan UREA. Pemberian pupuk nitrogen berlebihan dapat menyuburkan pertumbuhan jamur patogen, mengakibatkan busuk pada tanaman cabai.
4. Manfaatkan Jamur
Tidak semua jamur berbahaya bagi tanaman cabai. Jamur baik seperti Trichoderma, Gliocladium, dan Mikoriza dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan pertumbuhan jamur patogen yang merugikan tanaman.
Jamur baik membantu proses pengomposan zat organik sebagai pupuk dasar, memudahkan absorpsi oleh akar tanaman cabai, dan mencegah serangan bakteri yang dapat mempercepat pembusukan.
5. Atur Jarak Tanaman
Jika menanam lebih dari satu pohon, berikan jarak sekitar 50 cm antar tanaman saat musim hujan. Jarak ini memastikan penyerapan air merata dan cahaya matahari dapat diserap hingga ke akar tanaman. Cahaya matahari yang cukup membantu mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri pada tanaman.
6. Tutup Tanah dengan Plastik
Menggunakan plastik mulsa untuk menutup tanah dapat mencegah penyerapan air hujan yang berlebihan. Plastik mulsa menghalangi tanah menjadi becek dan mengalirkan air hujan ke saluran irigasi yang telah disiapkan. Penggunaan plastik mulsa juga mengurangi risiko pembusukan atau perkembangbiakan jamur pada akar tanaman cabai.
7. Semprotkan Kalsium dan Kalium
Tambahkan daya tahan tanaman terhadap serangan bakteri dan jamur dengan menyemprotkan kalsium dan kalium. Kedua unsur ini meningkatkan kesehatan tanaman, mengurangi risiko infeksi jamur dan bakteri. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan kalsium dan kalium tidak membuat tanaman terbebas sepenuhnya dari jamur dan bakteri. Tetap pantau tingkat keasaman tanah untuk mencegah perkembangan bakteri dan jamur yang merugikan.
Menanam dan merawat tanaman cabai saat musim hujan memang memiliki tantangan tersendiri. Pantau tanaman secara berkala untuk mengidentifikasi potensi penyakit atau masalah. Selain itu terapkan tindakan yang diperlukan untuk menjaga keberhasilan budidaya cabai.
(Kaje/Usk)