BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Perjalanan mudik sering kali dihadapkan pada kemacetan panjang, yang dapat menimbulkan berbagai tantangan, termasuk keinginan buang air besar (BAB).
Situasi ini tentu tidak nyaman dan dapat mengganggu konsentrasi selama di perjalanan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara efektif menahan BAB saat macet agar perjalanan tetap lancar tanpa kendala.
Teknik Menahan BAB Saat Macet
1. Mengencangkan Otot Sfingter Anus
Saat muncul keinginan untuk BAB, mengencangkan otot sfingter anus dapat membantu menahannya sementara. Teknik ini memungkinkan kontrol lebih baik terhadap dorongan buang air besar, terutama dalam situasi yang tidak memungkinkan.
2. Mengubah Posisi Tubuh
Postur tubuh berpengaruh pada dorongan BAB. Jika memungkinkan, berbaring atau berdiri dapat mengurangi tekanan pada usus daripada duduk atau jongkok, yang justru dapat merangsang pergerakan usus.
3. Menghindari Makanan dan Minuman yang Merangsang BAB
Hindari konsumsi makanan yang melancarkan pencernaan, seperti:
- Makanan berserat tinggi (sayuran hijau, kacang-kacangan, buncis)
- Minuman berkafein (kopi, teh, soda)
- Jus buah dengan kadar gula tinggi
Sebaliknya, konsumsi makanan rendah serat seperti nasi putih, roti putih, atau pisang untuk menahan BAB saat macet
4. Menjaga Pikiran Tetap Tenang
Stres dapat mempercepat pergerakan usus. Alihkan perhatian dengan mendengarkan musik, berbicara dengan penumpang lain, atau melakukan pernapasan dalam agar tubuh lebih rileks.
5. Mengontrol Pola Napas
Menahan BAB bisa lebih mudah dengan mengatur pernapasan. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, tahan selama beberapa detik, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Teknik ini membantu mengurangi kontraksi usus yang menyebabkan dorongan BAB.
Risiko Menahan BAB Terlalu Lama
Menahan BAB dalam waktu lama bisa berdampak buruk pada kesehatan, terutama jika kamu lakukan secara berulang.
1. Sembelit
Sembelit terjadi ketika frekuensi BAB berkurang atau tinja menjadi keras dan sulit keluar. Kondisi ini dapat menyebabkan perut kembung, nyeri, hingga kehilangan nafsu makan.
2. Impaksi Feses
Jika sembelit berlanjut, feses dapat mengeras di dalam usus besar dan sulit keluar secara alami. Impaksi feses bisa menyebabkan nyeri hebat, mual, dan bahkan komplikasi serius seperti obstruksi usus.
3. Hiposensitivitas Rektal
Sering menahan BAB dapat menyebabkan hilangnya dorongan alami untuk BAB, yang dikenal sebagai hiposensitivitas rektal. Ini bisa membuat seseorang mengalami kesulitan dalam mengenali kebutuhan buang air besar, meningkatkan risiko sembelit kronis.
BACA JUGA:
Cegah Nyeri Pinggang Saat Perjalanan Mudik, Ini 6 Tips Efektif
Sering Mual Saat Duduk di Kursi Belakang Mobil? Cek Penyebabnya!
4. Fisura Ani dan Wasir
Feses yang keras akibat sering menahan BAB dapat menyebabkan fisura ani, yaitu robekan pada jaringan anus yang menyebabkan nyeri saat BAB.
Selain itu, tekanan yang terus-menerus pada anus bisa memicu wasir, yaitu pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus yang menyebabkan rasa tidak nyaman hingga perdarahan.
(Kaje)