Cara BPBD Kabupaten Bandung Lindungi Perempuan, Anak, Lansia dan Difabel apabila Terjadi Bencana

bencana kabupaten bandung
Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Emma Dety Dadang Supriatna menjadi narasumber pada Bintek pemberdayaan masyarakat dan pembentukan desa tangguh bencana (Destana) tahun 2023. (Foto: Diskominfo Kab.Bandung)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Perempuan, anak-anak, lanisa dan difabel menjadi perhatian serius Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Emma Dety Dadang Supriatna terkait risiko bencana alam yang sering terjadi, seperti banjir, longsor, dan gempa bumi.

Emma Dety hadir menjadi narasumber pada kegiataan bimbingan teknis (Bintek) pemberdayaan masyarakat dan pembentukan desa tangguh bencana (Destana) tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), di Aula Kantor Desa Pananjung Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, Selasa (21/11/2023).

Emma Dety yang kerap disapa Bunda Bedas ini membahas soal pengelolaan komunitas penggerak dalam pengurangan risiko bencana.

Dikatakan, berangkat dari kesadaran bahwa Indonesia termasuk wilayah Kabupaten Bandung, merupakan negara yang terbilang rawan bencana.

“Bencana bisa terjadi kapan saja tanpa bisa diprediksi dengan tepat,” kata Emma didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama.

Menurutnya, banyak pihak yang harus siap selmat di wilayah Kabupaten Bandung yang terbilang rawan bencana.

Emma menjelaskan, fakta menunjukkan bahwa perempuan dan anak anak berisiko meninggal 14 kali lebih besar dari pria dewasa dalam peristiwa bencana.

BACA JUGA: BPBD Kabupaten Bandung Gelar Bintek dan Bentuk Desa Tangguh Bencana

Fakta bencana lainnya, bencana Cylone di Bangladesh pada tahun 1991 telah menelan korban sebanyak 140.000 orang.

“90 persennya perempuan. Badai Katrina, US, sebagian besar korban adalah ibu-ibu Afro-American beserta anak anaknya,” terang Emma.

Selain itu, sekitar 60-70 persen korban bencana adalah wanita dan anak-anak dan lanjut usia, seperti yang terjadi dalam bencana tsunami Aceh pada tahun 2004.

“Banyak para korban (ibu) meninggal bersama anaknya. Sekitar 95 persen korban selamat karena mampu menyelamatkan diri (34.9%), diselamatkan oleh keluarga (31.9%) dan diselamatkan tetangga (28%) Individu 34.9%, keluarga 31.9% Tetangga 28,1%, Regu Penolong, dll 5.1%,” jelas Emma Dety.

Ia pun mengungkapkan kelompok rentan dalam bencana, yaitu anak anak terutama bayi atau balita. Selain itu adalah perempuan khususnya ibu hamil menyusui, lansia dan difabel.

Edukasi Bencana

Dengan demikian, tegas Emma, dibutuhkan keluarga yang siap dan tangguh dalam penanggulangan risiko bencana. Lalu, siapa yang harus memulai?

“Yaitu ibu. Mengapa ibu? Ibu pendidik pertama dan utama dalam keluarga,” tandasnya.

Ia menekankan, ibu-ibu perlu dilibatkan dalam kesiapsiagaan bencana karena merupakan penguasa rumah tangga.

“Ibu, sifat melindungi (rumah dan segala isinya) tinggi,” katanya.

Emma Dety menyebutkan, perempuan merupakan kelompok rentan (korban paling banyak pada sebagian besar kejadian bencana besar).

“Aktif dalam kelompok social. Mampu menjadi agen edukasi kesiapsiagaan pada diri, keluarga dan lingkungan,” katanya.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
bank bjb ASRRAT 2024
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
Klasemen PSBS Biak
Debutan Liga 1 Masuk 10 Besar Klasemen, PSBS Jadi Ancaman Tim Papan Atas
Masa tenang pilkada 2024
Sambut Masa Tenang Pilkada, RK Pilih Wisata Kuliner Bareng Istri
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
surat Suara tertukar, Pilkada 2024
Ribuan Surat Suara Pilkada 2024 Bogor Jabar dengan Serang Banten, Tertukar!
Empat Orang TewasTertimpa Longsor di Desa Harang Julu Padang Lawas
Empat Orang TewasTertimpa Longsor di Desa Harang Julu Padang Lawas
Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi selama Periode Nataru
BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi selama Periode Nataru
Kapal Geumseong 135 Tenggelam di Perairan Pulau Jeju
Kapal Geumseong 135 Tenggelam di Perairan Pulau Jeju, ABK Indonesia Belum Ditemukan