BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — BYD Seagull kemungkinan hadir di Indonesia sebagai pilihan kendaraan low budget. Produsen BYD hadir di Indonesia sejak 2024, telah menawarkan berbagai model mobil listrik untuk memenuhi berbagai segmen pasar, mulai dari kendaraan perkotaan hingga mobil premium.
Sejumlah model seperti BYD Dolphin, Atto 3, Seal, M6, dan Denza D9 sudah tersedia di pasar tanah air. Namun, pabrikan asal China ini tak berhenti di situ, tampaknya akan menambah portofolio baru dengan menambah segmen baru, melalui mobil listrik harga terjangkau.
Bukan hanya isu, BYD tampaknya sedang mempersiapkan mobil listrik di kelas LCGC, dengan membawa Seagull. Mobil listrik mungil yang sudah meluncur di Tiongkok ini memiliki tampilan yang futuristik dan sangat cocok untuk pasar Indonesia, yang membutuhkan kendaraan ramah lingkungan dengan harga lebih terjangkau.
BYD Seagull menampilkan desain menarik dan unik yang memiliki sentuhan tampilan mobil supercars Lamborghini. Tampilan depannya, seperti Lamborghini Aventador.
Hal ini tidak mengherankan, mengingat perancang desain mobil ini adalah Wolfgang Egger, seorang desainer asal Jerman yang sebelumnya bekerja di Lamborghini dan Audi Group sebelum bergabung dengan BYD.
BYD Seagull di Indonesia sudah Terdaftar
Mobil mungil ini nantinya akan memiliki anam Dolphin Mini, yang sudah terdaftar di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual Indonesia dengan nomor registrasi IDM001239589, yang terlindungi hingga Desember 2033.
Artinya, mobil ini akan segera memasuki pasar Indonesia dengan nama baru, yaitu Dolphin Mini, dan berpotensi menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari mobil listrik murah dan ramah lingkungan.
BACA JUGA: BYD Yangwang U9: Lompatan Disus-X yang Memukau
Secara desain, Dolphin Mini memiliki ukuran kompak yang sangat ideal untuk penggunaan di perkotaan. Dengan panjang hanya 3.780 mm, lebar 1.715 mm, dan tinggi 1.540 mm, serta jarak poros roda 2.500 mm, mobil ini sangat lincah dan mudah untuk bermanuver di jalanan kota yang padat.
Ukuran yang ringkas ini juga membuatnya mudah untuk diparkir di area terbatas, yang merupakan keuntungan besar bagi konsumen di kota-kota besar seperti Jakarta.
Performa dan Jarak Tempuh
Meskipun ukuran mobil ini kecil, performanya cukup bertenanga. BYD Seagull mengandalkan motor listrik berdaya 55 kW, yang setara dengan sekitar 73,7 tenaga kuda (dk), dan torsi mencapai 135 Nm.
Dengan spesifikasi ini, mobil ini dapat melaju dari 0 hingga 50 km/jam dalam waktu hanya 4,9 detik, sebuah akselerasi yang cukup mengesankan untuk mobil listrik kelas bawah dengan harga terjangkau.
Untuk mendukung mobilitas harian, Seagull dibekali dengan baterai lithium ferro phosphate (LFP) berkapasitas 30,08 kWh yang dapat menempuh jarak hingga 305 km, berdasarkan pengujian CLTC (China Light-Duty Vehicle Test Cycle). J
arak tempuh tersebut sebanding dengan beberapa mobil listrik lain seperti Wuling Air EV tipe Long Range, yang memiliki kapasitas baterai 26,7 kWh namun dapat menempuh jarak sekitar 300 km.
Harga di China
Nilai harga dari Seagull di pasar Tiongkok cukup terjangkau, yakni sekitar 69.800 yuan (sekitar Rp150 juta), yang membuatnya menjadi calon mobil listrik murah yang menarik untuk pasar Indonesia.
Jika melihat harganya yang kompetitif dan jarak tempuh yang mumpuni, mobil ini berpotensi menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa harus menguras anggaran.
Seagull akan menjadi mobil listrik pertama yang masuk ke segmen LCGC di Indonesia, dan dengan harga yang lebih rendah daripada mobil listrik lainnya, tentunya akan membuka kesempatan bagi lebih banyak orang untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Seiring dengan semakin tingginya kesadaran akan isu lingkungan dan kebutuhan akan transportasi yang lebih efisien, BYD Seagull berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap penetrasi mobil listrik di Indonesia.
(Saepul/Budis)