Bos Bulog Beberkan Modus Baru Mafia Beras: Bukan Dioplos

Penulis: usamah

Modus Baru Mafia Beras
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (bulog)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menduga modus mafia beras membuat harga beras tak kunjung turun.

Buwas mengatakan saat ini mafia beras terus beroperasi meski Satgas Pangan telah melakukan pengawasan. Ia pun mengaku sudah memeriksa sampel beras tersebut di laboratorium.

Lebih lanjut Buwas membeberkan modus baru mafia beras saat ini. Ia mengatakan kali ini mafia beras tak melakukan oplos beras Bulog, tetapi mengganti kemasannya dengan karung beras merek lokal premium.

BACA JUGA : Harga Beras Masih Melambung, Mendag: Mau Murah, Beli Punya Bulog

“Beras Bulog dimasukkan ke packaging merek-merek mereka untuk disuplai dan dijual dengan harga tinggi premium,” kata Buwas saat ditemui di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur pada Rabu (4/10/2023).

“Jadi ya karena itu, (harga beras) enggak akan turun-turun, karena mereka jualnya begitu,” kata dia.

Hukuman

Buwas mengatakan Bulog masih menunggu pihak kepolisian. Menurut Buwas, pelaku bisa dijerat hukum pidana kasus penipuan dan penyalahgunaan beras milik negara.

“Indikasi penyimpangan itu selalu ada karena ada peluang atau kesempatannya,” ucapnya.

Pada awal tahun ini, Buwas juga gencar mengungkapkan modus mafia beras. Ia sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang beras PT Food Station Tjipinang Jaya. Di dua lokasi gudang, Buwas menemukan sejumlah barang yang diduga menjadi bukti keberadaan mafia beras.

Buwas menemukan tumpukan beras Bulog yang bersisian dengan beras merek lain. Di antara tumpukan itu, terdapat sejumlah karung beras kosong dengan berbagai merek, seperti Induk Ayam dan Lumbung Rejeki.

Akal-akalan mafia beras

Buwas juga mengendus akal-akalan mafia beras lainnya, yaitu mencampur beras Bulog dengan beras lain kemudian membanderolnya dengan harga di atas eceran tertinggi (HET).

Tak hanya itu, Buwas juga curiga pedagang nakal tersebut melakukan pengemasan ulang dengan ukuran lebih kecil, yaitu 5 sampai 10 kilogram.

(Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Taksi Terbang EHang
Taksi Terbang EHang 216-S Dapat Izin, Lakukan Uji Coba dengan Penumpang
Indramayu Kota Mangga - Dok YouTube Jajan Pedia
Indramayu Butuh Brand Image, Julukan "Kota Mangga" Harus Diperkuat
Prostitusi Kosa-kosan (Instagram Satpol PP Kabupaten Bogor)
Satpol PP Bogor Sergap 15 Orang yang Lagi 'Ngamar' di Kos-kosan dalam Razia Prostitusi
Risiko golongan darah
Gwada Negatif, Golongan Darah Baru yang Ubah Cara Dunia Memahami Transfusi
Danantara Ungkap Tertarik Investasi di Industri Media dan Hiburan K-Pop
Danantara Ungkap Tertarik Investasi di Industri Media dan Hiburan K-Pop
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

SPMB SD di Bandung Diatur Ketat, Sekolah Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan

3

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

4

Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!

5

Perkuat Kolaborasi, BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci Gelar Gathering Bersama Agen PERISAI
Headline
jenderal Iran
Jenderal Iran Tampil di Publik Usai Dikabarkan Tewas Akibat Bom Israel
Ridwan Kamil Gugat Lisa Mariana
Gugat Balik Rp105 Miliar, Ridwan Kamil Tempuh Jalur Hukum Lawan Lisa Mariana
Bandara Husein Belum Tutup! Tetap Aktif Layani Penerbangan Reguler, Militer, dan Siap Sambut Rute Baru
Bandara Husein Belum Tutup! Tetap Aktif Layani Penerbangan Reguler, Militer, dan Siap Sambut Rute Baru
Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!
Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.