Site icon Teropong Media

Bobotoh Rusak GBLA, Dedi Mulyadi: Pidana Atau Barak Militer?

Bobotoh merusak stadion GBLA

Bobotoh merusak stadion GBLA. (Instagram/dedimulyadi71)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kemenangan Persib Bandung dalam meraih trofi Liga 1 2024/2025, tercoreng oleh aksi Bobotoh yang merusak Stadion GBLA (Gelora Bandung Lautan Api) pada Sabtu (24/5/2025).

Setelah laga Persib Bandung vs Persis Solo, Bobotoh juga melakukan aksi yang tidak terpuji dengan menggunting jaa gawang.

Aksi merusak GBLA dan gawang tersebut terekam dalam sebuah video. Kemudian Video itu diunggah kembali oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di instagram pribadinya @dedimulyadi71 pada Senin (26/5/2025) dengan caption tindakan tegas kepada para pelaku.

“Proses pidana atau barak militer adalah solusi untuk anda sekalian. Hatur nuhun,” tulis caption Dedi Mulyadi.

Dalam video tersebut memperlihatkan Sejumlah Bobotoh merusak rumput Stadion GBLA. Kemudian, menggunting jala gawang. Perekam video itu juga menyinggung nama Dedi Mulyadi dan meminta para Bobotoh itu dibawa ke barak militer.

Dedi Mulyadi mengungkapkan merayakan kemenangan adalah ekspresi yang dinanti-nantikan. Namun, dirinya tegas tidak adatoleransi terhadap tindakan-tindakan yang mengarah kriminal melakukan perusakan terhadap fasilitas Stadion GBLA.

“Tunggu aparat segara datang menjemput untuk segera dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan,” kata Dedi Mulyadi.

“Apakah itu terbukti pidana agar diproses apabila di bawah umur maka barak militer tempat untuk anda semua dilakukan pembinaan sampai anda menyadari tindakan anda memang salah,” sambung Dedi Mulyadi.

Suporter Persib Bandung, Bobotoh, terlihat meluapkan kegembiraannya sesaat setelah wasit meniup peluit panjang yang menandai berakhirnya laga antara Persib dan Persis Solo.

Cahaya merah dari flare tampak menyala di hampir seluruh sudut tribun Stadion GBLA, disertai dentuman petasan dan kembang api yang semakin menambah semarak suasana.

Asap tebal dari flare pun menyelimuti area stadion. Tak hanya itu, Bobotoh juga turut merayakan kemenangan dengan turun ke lapangan dan memadati area podium yang seharusnya digunakan untuk seremoni penyerahan trofi.

Akibat kondisi tersebut, prosesi penyerahan Piala oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akhirnya harus dipindahkan ke Tribun VVIP.

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menyayangkan situasi tersebut karena membuat jalannya acara tidak berlangsung sesuai dengan rencana awal.

“Sayang agak sedikit dinodai ya, artinya banyak suporter yang turun ke lapangan. Ya ini juga menjadi catatan buat kita supaya musim mendatang kita bisa lebih prepare untuk mempersiapkan kejadian seperti sekarang ini,” kata Ferry Paulus seusai acara penyerahan Piala di Stadion GBLA, Bandung, Sabtu (24/5/2025).

“Kemudian yang kedua, persoalan yang juga menjadi klise adalah masalah cuaca,” sambungnya.

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, juga mengomentari atmosfer stadion di laga penutup tersebut.

“Atmosfernya (di Stadion) fantastis, tapi saya sedikit kecewa karena ada beberapa orang yang mulai menyalakan flare, dan itu bisa membuat kami terkena denda. Dia itu egois karena dia hanya datang untuk diri sendiri, bukan untuk klub,” kata Bojan.

Bojan menjelaskan orang yang menyalakan flare sebenarnya sudah tahu timnya akan terkena denda akibat perbuatannya.

“Dan nanti mungkin akan ada pertanyaan ‘Kenapa kamu (Persib) tidak punya uang?’ Kami adalah klub yang cukup sering membayar denda, itu tidak membantu klub,” katanya.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga mengaku sangat kecewa dengan kondisi tersebut, apalagi kondisi diperparah dengan para suporter yang turun ke area lapangan.

Penyerahan Piala Liga 1 2024/2025 pun dilakukan di Tribun VVIP.

“Ya kalau saya menyayangkan begini, bahwa kan tentu hari ini kan ini juara. Dengan banyaknya flare, banyaknya tentu asap, secara visual juga tidak akan mendapatkan gambar yang baik buat media-media juga,” ujar Erick seusai menyerahkan Piala Liga 1 ke Persib Bandung.

“Dan itu padahal sebuah gambar yang ikonik, yang bisa tersebar di seluruh Indonesia,” sambungnya.

Lebih lanjut, Erick Thohir menyayangkan bahwa situasi tersebut turut disaksikan langsung oleh perwakilan FIFA yang hadir di stadion.

Ia menjelaskan bahwa FIFA memiliki penilaian tersendiri terhadap perkembangan sepak bola Indonesia. Apalagi, bukan hanya pertandingan ini saja yang dipantau, tetapi juga laga-laga lain di kompetisi Liga 1.

Baca Juga:

Pendaftaran Program Barak Militer Dedi Mulyadi di Depok Resmi Dibuka

Fakta Bobotoh Terjatuh dari Flyover Pasopati Saat Konvoi Juara Persib

“Itu ada dari FIFA tadi. Kita dua tahun dipantau FIFA dan terbukti FIFA tahun ini mengirim. Ya, mungkin dinilai sendirilah. Kita siap atau tidak?”, ujar Erick.

“FIFA-nya ada di sini, bukan saya. Jadi, FIFA datang sendiri melihat, datang ke berbanyak pertandingan, ya memang realitanya kita belum siap,” pungkasnya.

(Virdiya/Usk)

Exit mobile version