BMKG Imbau Waspada Bencana, Cuaca Ekstrem Jelang Imlek

BMKG Imbau Waspada Bencan
Ilustrasi-Seorang perempuan menggunakan payung saat hujan turun (U-report)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) paparkan puncak musim hujan bertepatan dengan perayaan Imlek tahun ini.

Prakirawan BMKG, Clara Adea, memaparkan bahwa perayaan Imlek tahun ini bertepatan dengan puncak musim hujan. Wilayah selatan Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi.

“Imlek umumnya bertepatan dengan puncak musim hujan. Sehingga potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi cukup tinggi,” ujarnya mengutip RRI.

Fenomena atmosfer menjadi faktor utama meningkatnya potensi hujan jelang Imlek kali ini. Angin monsun Asia, La Nina lemah, dan gelombang atmosfer seperti MJO memperkuat pembentukan awan konvektif.

“Beberapa fenomena atmosfer. Seperti angin monsun Asia dan gelombang Rossby, meningkatkan curah hujan di Indonesia,” ucapnya.

Clara juga menjelaskan bahwa angin monsun Asia biasanya terjadi selama musim hujan dan membawa massa udara dingin dari Asia ke Indonesia. Sebaliknya, angin monsun Australia membawa udara kering saat musim kemarau.

“Periode Desember hingga Februari menjadi waktu aktif bagi monsun Asia. Sehingga potensi hujan meningkat,” katanya.

Potensi hujan tinggi sepanjang Imlek akan lebih terasa di sejumlah wilayah dengan curah hujan sedang hingga lebat. Wilayah seperti Jambi, Lampung, Jawa Barat, Bali, Kalimantan, dan Papua diprediksi mengalami intensitas hujan tinggi.

“Untuk periode Imlek sekitar 28-29 Januari. Wilayah tersebut cukup berpotensi terkena dampak,” ucapnya.

Puncak musim hujan diperkirakan berlangsung hingga awal Maret 2025, meskipun tidak setiap hari akan terjadi hujan. Perubahan dinamika atmosfer dapat menyebabkan beberapa hari kering di tengah periode ini.

BACA JUGA: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem dan Siklon Tropis di Indonesia Hari Ini

“Potensi hujan masih tinggi. Namun tidak terus-menerus karena atmosfer cepat berubah,” katanya.

Terakhir, Clara mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem. Ia juga menyarankan menghindari aktivitas di daerah rawan bencana seperti pegunungan atau pesisir dengan gelombang tinggi.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kantor Gubernur Jawa Barat
Penamaan Kantor Gubernur Jabar di Cirebon Tuai Kritik, Pemerhati Budaya Pertanyakan Identitas Lokal
Korban Kekerasan
Diduga Korban Kekerasan, Pria di Jatiluhur Purwakarta Ditemukan Bersimbah Darah
Sekolah Rakyat
Pemerintah Cirebon Siapkan 5,7 Hektare untuk Sekolah Rakyat
cara kerja PLTB Cirebon
PLTB Siap Dibangun, Cirebon Bak Negeri Kincir Angin: Simak Cara Kerja Pembangkit Listrik yang Memanfaatkan Tenaga Bayu Ini
drone mahasiswa ujian
Cara Unik Dosen Awasi Ujian Mahasiswa dengan Drone, yang Curang Ketar-ketir!
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Barcelona vs Real Madrid Selain Yalla Shoot di Final Copa del Rey 2025

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Link Live Streaming Persib Bandung vs PSS Sleman Selain Yalla Shoot

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'
Headline
Manchester United
Link Live Streaming Bournemouth vs Manchester United di Liga Inggris, Selain Yalla Shoot
Tim SAR Gabungan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Wilayah Cianjur
Tim SAR Gabungan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Wilayah Cianjur
Manchester City
Link Live Streaming Nottingham Forest vs Manchester City Selain Yalla Shoot
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Abu Teramati 500 Meter dari Puncak
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Abu Teramati 500 Meter dari Puncak

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.