Bedah Buku: Kontestasi Wacana Suksesi Keraton Yogyakarta di Media Massa

Editor: distopia

Keraton Yogyakarta
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

YOGYAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Program Studi Magister Kajian Budaya dan Media UGM bekerjasama dengan Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Telkom University Bandung menyelenggarakan kegiatan Peluncuran Dan Diskusi Bedah Buku berjudul Kontestasi Wacana Suksesi Keraton Yogyakarta di Media Massa, yang ditulis oleh Dr. Catur Nugroho (Dosen Telkom University) dan Prof. Dr. Sugeng Bayu Wahyono (Dosen UNY dan KBM UGM). Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang Sidang A Lantai 5 Gedung Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Selain dua orang tersebut, buku ini juga hasil kolaborasi dengan almarhum Dr. Wisma Nugraha Ch, yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM didukung oleh Keluarga Alumni Kajian Budaya Media UGM (Katabumi) dan Diorama (Diskusi Korupsi, Perempuan dan Media).

Acara ini juga menghadirkan dua orang pembahas buku, Dr. A.B Widyanta (Dosen Sosiologi UGM) dan Dr. Riant Nugroho (Staf Ahli Kementrian Komdigi) yang mewakili Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria M.Sc., M.B.A yang berhalangan hadir. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini dari kalangan akademisi, praktisi, NGO, dan masyarakat umum.

Buku ini menilik wacana pada isu suksesi Keraton Yogyakarta, dan hadir sebagai upaya memahami dan menganalisis isu itu dalam konteks pemberitaan media massa. Di tengah dinamika sosial dan politik yang kompleks, isu suksesi kepemimpinan di keraton tidak hanya menjadi perhatian masyarakat Yogyakarta, tetapi juga menarik perhatian publik nasional. Dalam proses ini, media massa berperan sebagai aktor kunci yang membentuk persepsi dan pengetahuan publik melalui teks dan narasi yang mereka sajikan. Ketika membaca buku ini, kita dapat melihat peran media massa sebagai agen yang mengkonstruksi narasi seputar suksesi Keraton Yogyakarta.

Menurut Dr. Catur Nugroho, buku ini melakukan analisis terhadap tiga surat kabar harian Kompas, Republika, dan Kedaulatan Rakyat, yang meliput isu suksesi kepemimpinan di Yogyakarta antara Maret hingga Mei 2015. Melalui analisisnya, penulis berusaha mengungkap hubungan antara ideologi media dan aspek kebahasaan yang dihasilkan. Selain itu, situasi sosial, politik, dan budaya yang melatarbelakangi produksi teks juga menjadi fokus kajian. Buku ini membongkar relasi kuasa antara media dan aktor-aktor sosial yang terlibat, serta bagaimana masing-masing pihak menjalankan kekuasaannya dalam konteks suksesi kepemimpinan.

Menurut Kaprodi Program Doktor Kajian Budaya dan Media UGM, Dr. Budiawan, kegiatan ini menyediakan arena diskusi dan komunikasi antara akademisi, praktisi, dan jurnalis dalam melihat posisi dan peran media sebagai kekuatan ekonomi politik. Selain itu dengan diskusi buku ini juga diharapkan dapat membangun pemahaman bersama mengenai peran media massa di era digital sebagai salah satu kekuatan demokrasi.

BACA JUGA: Ciptakan Aplikasi Berbasis AI untuk Petani, Tim ITB Raih Penghargaan Best Social Impact

Mendapatkan masukan mengenai peran dan tanggung jawab media sebagai penyampai pesan dari publik dan penjaga bagi berlangsungnya proses demokrasi di Indonesia
Sedangkan Kaprodi Magister Ilmu Komunikasi Telkom University, Dr. Martha Tri Lestari menyampaikan kegiatan peluncuran dan diskusi buku ini hasil kerjasama Program Studi Magister Kajian Budaya dan Media UGM dan Magister Ilmu Komunikasi Telkom University di dunia akademis. Martha berharap dengan kegiatan diskusi ini dapat mempererat kerjasama dua prodi ke depannya terutama dalam lingkup kajian media digital.

Buku ini menurut penulis Prof. Dr. Sugeng Bayu Wahyono, mendalami lebih jauh tentang kajian ekonomi politik media dalam melihat kontroversi seputar suksesi Keraton Yogyakarta menciptakan lingkungan yang dinamis bagi media untuk mereproduksi wacana. Ketika berbagai pihak, termasuk anggota keluarga keraton, pemerintah, dan masyarakat, mengungkapkan pendapat mereka, media harus memutuskan bagaimana menyajikan informasi tersebut. Proses ini sering kali melibatkan seleksi dan framing yang dapat mempengaruhi cara publik memahami isu tersebut.

 

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Polisi Bongkar Modus Ketua Perbakin Purbalingga Jual Ribuan Amunisi via Online
Polisi Bongkar Modus Ketua Perbakin Purbalingga Jual Ribuan Amunisi via Online
62 Jiwa 15 Rumah dan Pondok Pesantren di Garut Terdampak Banjir
62 Jiwa, 15 Rumah dan Pondok Pesantren di Garut Terdampak Banjir
Desa Karangligar
Desa Karangligar Jadi Langganan Banjir, Rumah Panggung Jadi Solusi
IKN
CEK FAKTA: Program Transmigrasi ke IKN
XIAOMI YU7
Xiaomi YU7 Bari Meluncur Laku Keras, Inden hingga 2 Tahun!
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Byon Combat Showbiz Vol.5 Selain Yalla Shoot

2

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

3

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

4

CEK FAKTA: Pangeran Arab Terbangun Setelah 20 Tahun Koma

5

Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Headline
Gunung Ili Lewotolok Erupsi
Waspada, Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Tidak Beraktivitas Radius 2 Km
Marc Marquez Tak Pasang Target Tinggi Bersama Ducati di MotoGP 2025
Kembali dari Gravel, Marquez Puncaki FP1 MotoGP Belanda di Tengah Ancaman Cedera
Sebuah Mobil Terperosok di Jalan Gentong Arah Tasikmalaya
Sebuah Mobil Terperosok di Jalan Gentong Arah Tasikmalaya
Hujan Deras Akibatkan Debit Air Cimanuk Garut Naik
Hujan Deras Akibatkan Debit Air Cimanuk Garut Naik

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.