Bapanas Ramal Harga Cabai Masih Terus Naik, Saat ini Tembus Rp 180 Ribu

BPS Catat Kenaikan Harga Cabai Rawit
Ilustrasi-BPS Catat Kenaikan Harga Cabai Rawit (Antara).

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono meramalkan harga semua jenis cabai akan terus naik hingga awal tahun depan.

Maino menambahkan, Kekurangan produksi yang diproyeksi terjadi hingga pertengahan Januari 2024 akan menjadi penyebabnya. Ia pun memperkirakan, harga cabai akan mulai melandai pada pertengahan Januari 2024 karena sebagian wilayah produsen baru masuk masa panen.

Badan Pangan Nasional atau Bapanas mewaspadai harga cabai yang masih berpotensi naik hingga Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Rata-rata harga cabai rawit merah secara nasional saat ini mencapai Rp 88 ribu per kg, dengan harga tertinggi menembus Rp 180 ribu per kg.

“Sampai akhir Desember 2023 dan awal Januari 2024 harga cabai masih tinggi dan ada kemungkinan terus naik,” kata Maino Melansir katadata, Rabu (13/12/2023).

BACA JUGA: Harga Cabai yang Tak Kunjung Turun Dikeluhkan Konsumen-Pedagang di KBB

Bapanas mendata harga rata-rata nasional cabai rawit merah telah menyentuh Rp 88.570 per kilogram hari ini, Rabu (13/12), nak 64,59% dibandingkan akhir 2022 Rp 53.810 per kg.

Sementara itu, rata-rata nasional harga cabai merah keriting mencapai Rp 70.850 per kg hari ini, naik 92,63% dibandingkan akhir tahun lalu Rp 36.780 per kg.

Harga cabai rawit merah dan cabai merah keriting tertinggi ditemukan di Halmahera Tengah dan Halmahera Barat mencapai Rp 18o ribu per kg dan Rp 120 ribu per kg.

Lebih lanjut Maino menyatakan harga cabai masih akan naik lantaran sebagian wilayah produsen sudah memasuki musim penghujan. Hujan dapat menyebabkan proses panen cabai akan terganggu dan berpotensi menggerus lebih jauh ketersediaan cabai di pasar.

“Kalau tidak dipetik karena hujan, pasokan berkurang. Namun kalau terlalu cepat dipetik, maka cabai akan cepat busuk yang akhirnya akna berpengaruh pada harga,” ujarnya.

Adapun tentang tantangan stabilisasi pasokan dan harga cabai lebih sulit dibandingkan beras. Karakter konsumsi masyarakat di dalam negeri adalah mengonsumsi cabai segar, sedangkan umur simpan cabai segar sangat pendek.

Ia mengatakan, strategi stabilisasi harga dan pasokan cabai sejauh ini tidak banyak berubah, yakni subsidi transportasi. Menurutnya, subsidi tersebut akan membuat harga jual di tingkat petani dan pasar induk sama.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kesenian Gembyung Subang - YouTube Kebudayaan Subang
Kesenian Gembyung: Warisan Budaya Tradisional Kabupaten Subang
Tasikmalaya Sandal Tarumpah
Keren! Tasikmalaya Punya Sandal Tarumpah
Fakta unik domba
Domba Hewan Mudah Ditipu, Gini Kata Dosen IPB!
Agnez Mo
Agnez Mo Trending di Media Sosial, Netizen Rindu Lagu Ballad Karya Sang Diva
Film Netflix
5 Rekomendasi Film Netflix, Kamu Pasti Penasaran!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Tanggul Jebol, Ribuan Makam di TPU Bojongsoang Kabupaten Bandung Terendam Banjir

4

Inflasi Kota Bandung Hingga 10 Persen Akibat Lonjakan Harga Jelang Ramadan

5

Gubernur Dedi Mulyadi Perjuangkan Nasib Siswa yang Gagal Ikuti SNBP Akibat Kelalaian Sekolah
Headline
Peluncuran Bank Emas Prabowo
Peluncuran Bank Emas, Prabowo: Pertama dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Anto Boyratan
Ukir Sejarah! Anto Boyratan Jadi Atlet Indonesia Pertama di Liga Basket Australia
BPBD Kabupaten Bandung, banjir
BPBD Kabupaten Bandung: Tanggul Jebol Sungai Cikapundung Kolot Genangi Ribuan Rumah Warga
Sampah Penuhi Sungai Citarum Kiriman dari Kota dan Kabupaten Bandung
BBWS Sebut Sampah Penuhi Citarum Kiriman Kota dan Kabupaten Bandung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.