BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bandara Husein Sastranegara mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dengan dibukanya rute penerbangan baru Bandung–Yogyakarta begitupun sebaliknya oleh maskapai Susi Air.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambut positif langkah tersebut. Dirinya menyebut rute baru ini sebagai awal penting untuk menghidupkan kembali ekosistem transportasi udara di Jawa Barat.
“Saya pelanggan setia Susi Air. Saat bandara ini sepi, saya tetap terbang, ke Pangandaran, ke Jakarta, ke Tasik. Jadi saya tahu betul pentingnya penerbangan ini,” kata Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM, Kamis (3/7/2025).
KDM juga menilai, hadirnya Susi Air bukan sekadar rute baru, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan transportasi udara lokal.
“Susi Air ini pengusaha lokal dari Jawa Barat. Ekosistemnya harus dijaga dan ditumbuhkan. Kalau tidak mulai ditanam, tidak akan pernah tumbuh,” ucapnya.
Baca Juga:
Potensi Gak Jelas, Pemkab Majalengka Batalkan Investasi Rp150 M ke Bandara Kertajati
Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan
Selain itu, KDM berharap Bandara Husein kembali ramai seperti masa jayanya. Dirinya membayangkan jika ke depan frekuensi penerbangan bisa meningkat, maka geliat ekonomi pun akan ikut bergerak.
“Kalau permintaan meningkat, bisa saja sehari tiga kali terbang. Hari ini mungkin pesawat kecil, tapi besok bisa lebih besar,” ujarnha
Sementara itu, Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan pemerintah daerah. Susi jug mengatakan maskapainya berkomitmen mengisi celah di tengah tantangan industri penerbangan global.
“Biasanya maskapai kecil seperti kami sering dilupakan. Tapi hari ini kita bisa tunjukkan bahwa kita siap, pesawat kita ready kapan pun,” ujar Susi.
Susi menjelaskan gangguan global seperti kelangkaan suku cadang membuat maskapai besar banyak yang mengurangi operasional. Hal ini justru menjadi peluang bagi Susi Air untuk tampil.
“Ketika airline besar mengurangi frekuensi, di situ kami melihat peluang. Dan Bandung punya aset luar biasa untuk dikembangkan,” ucapnya.
Rute Bandung–Yogyakarta akan beroperasi tiga kali seminggu yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Jika responsnya positif, frekuensinya akan ditingkatkan.
“Kita targetkan rata-rata delapan penumpang per penerbangan dalam setahun pertama. Itu angka minimal untuk bisa bertahan,” ungkapnya.
Selain itu, Susi juga mengajak masyarakat untuk ikut memanfaatkan dan mempromosikan rute-rute Susi Air lainnya seperti Bandung–Pangandaran dan Bandung–Jakarta.
Sedangkan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyatakan keberhasilan reaktivasi Bandara Husein tak lepas dari kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.
“Industri penerbangan tidak hanya soal regulasi atau infrastruktur. Harus ada pelaku usaha yang berani memulai,” ujarnya.
Farhan menegaskan, Pemerintah Kota Bandung bersama DPRD, TNI AU, dan Pemprov Jabar siap mendukung kebangkitan Bandara Husein.
“Kalau tidak ada pengusahanya, siapa yang mau terbang? Ini bukan sekadar soal bandara hidup, tapi pintu gerbang Kota Bandung dan Jawa Barat yang harus dibuka kembali,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan penuh dari berbagai pihak, penerbangan Bandung–Jogja menjadi awal baru bagi Bandara Husein. Sebuah langkah kecil yang diharapkan bisa membawa dampak besar bagi konektivitas dan perekonomian Jawa Barat. (Kyy/_Usk)