BANDUNG,TM.ID: Warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah geger dengan penemuan tujuh kerangka bayi yang terkubur tanah. Temuan kerangka bayi tersebut berlokasi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan.
Diperoleh keterangan, ketujuh kerangka bayi itu semuanya merupakan hasil dari hubungan inses atau hubungan intim dengan anggota keluarga sedarah.
Pelaku inses itu adalah Rudi (57) dengan putri kandungnya sendiri (26). Hubungan tersebut diduga merupakan hubungan inses antara ayah dan anak perempuannya.
Sedangkan pembunuhan ketujuh bayi hasil hubungan inses itu diduga berkaitan dengan ritual tertentu.
Pengakuan Tersangka
Kasat Reskrim Polresta Banyumas yaitu Kompol Agus Supriadi mengatakan, pengakuan tersangka R ada tujuh bayi yang sudah dibunuh.
“Pengakuannya ada tiga lagi yang dikubur di TKP, jadi total ada tujuh,” ungkap Agus di lokasi penemuan kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, melansir kalimantanlive.
Saat ini polisi melakukan penggalian kembali untuk mencari 3 kerangka lainnya. Tapi pencarian masih saja belum membuahkan hasil. Agus juga melanjutkan bahwa, inses antara R dan anaknya itu sudah berlangsung sejak 2013.
“Penguburan dilakukan dari tahun 2014 sampai 2021, pengakuan R ada tujuh” ujar Agus.
3 Istri
Diketahui pelaku R ini sudah memiliki 3 orang istri. Istri pertamanya dinikahi secara sah sementara istri kedua dan ketiganya dinikahi secara siri. Anaknya merupakan anak pertama dari istri yang ketiga.
“Bayi yang dilahirkan saat itu kemudian langsung dibunuh dengan cara dibekap dan dikuburkan. Dilakukan sejak 2013 hingga 2021 dan semua anaknya itu dilahirkan,” katanya.
Motif pelaku masih polisi dalami lebih lanjut. Tapi ada dugaan motif spiritual yang melatarbelakangi pelaku untuk melakukan perbuatan membunuh bayi tersebut. Bayi tersebut dibunuh tersangka setelah dilahirkan.
Tapi dugaan sementara, tersangka melakukan perbuatan tersebut karena diarahkan oleh guru spiritual yang terkait dengan praktik perdukunan.
BACA JUGA: Hubungan Sedarah, Ayah Tega Hamili Anak Hingga Bayinya Bernasib Malang!
(Kaje/Aak)