Site icon Teropong Media

Apakah Operasi Jalan Terakhir Atasi Batu Empedu?

Operasi batu empedu

Ilustrasi. (iStockphoto)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Batu empedu terbentuk ketika cairan empedu mengeras di kantung empedu, dan kondisi ini dapat diatasi dengan berbagai cara, termasuk melalui operasi. Namun, apakah operasi menjadi langkah yang wajib untuk mengatasi batu empedu?

Penyebab terbentuknya batu empedu sampai saat ini belum dapat dipastikan. Namun, terdapat sejumlah faktor risiko yang memungkinkan seseorang menderita batu empedu.

Penderita batu empedu bisa memiliki jumlah batu yang bervariasi, mulai dari satu hingga beberapa buah. Ukuran batu empedu juga beragam, dari sebesar butiran pasir hingga seukuran bola golf.

Gejala Batu Empedu

Pada tahap awal, batu empedu sering kali tidak menunjukkan tanda atau gejala. Namun, jika batu bergeser ke saluran empedu dan menyumbatnya, penderita akan merasakan nyeri di perut. Berikut adalah ciri-ciri nyeri akibat batu empedu:

Selain nyeri, gejala lain yang mungkin muncul meliputi:

Kapan Operasi Batu Empedu?

Penanganan batu empedu menyesuaikan kondisi penderita, jenis, lokasi, dan ukuran batu. Pada kasus tanpa gejala, seringkali tidak perlu melakukan operasi pengangkatan kantung empedu.

Hanya sekitar sepertiga penderita batu empedu tanpa gejala yang akhirnya memerlukan operasi. Ini menunjukkan bahwa batu empedu tidak selalu menjadi masalah serius jika tidak menimbulkan keluhan.

Operasi biasanya dilakukan jika batu empedu sudah memicu gejala. Prosedur ini melibatkan pengangkatan kantung empedu, yang dapat dilakukan melalui laparoskopi atau bedah terbuka dengan sayatan pada dinding perut.

Pengangkatan kantung empedu tidak memengaruhi kemampuan pencernaan, meskipun beberapa orang mungkin mengalami diare setelah operasi.

Alternatif Pengobatan Selain Operasi

Jika operasi bukan pilihan, ada metode lain yang bisa digunakan untuk mengatasi batu empedu, yaitu:

1. Obat Asam Ursodeoksikolat

Obat ini berfungsi melarutkan batu empedu. Namun, prosesnya memerlukan waktu beberapa bulan dan harus dipantau secara rutin. Obat ini hanya efektif untuk batu empedu kecil yang terbentuk dari kolesterol. Sayangnya, batu empedu dapat kembali muncul setelah pengobatan.

2. Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (ESWL)

Metode ini menggunakan gelombang kejut untuk menghancurkan batu empedu. Namun, ESWL hanya efektif untuk batu tunggal dengan diameter kurang dari 2 cm. Karena efektivitasnya masih diragukan, dokter lebih sering merekomendasikan operasi.

BACA JUGA: 7 Makanan Penghancur Batu Ginjal

Operasi pengangkatan kantung empedu menjadi pilihan utama, jika batu empedu menyebabkan sejumlah gejala tertentu. Meskipun terdapat obat alternatif, tanpa pengangkatan kantung empedu, batu empedu bisa muncul lagi.

 

(Virdiya/Budis)

Exit mobile version