Apakah Jangjawokan Adalah Doa? Simak Penjelasannya

Penulis: hafidah

Jangjawokan Sunda
(Pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jangjawokan, dalam konteks puisi arkais Sunda, sebagai permintaan atau perintah agar keinginan si pengguna Jangjawokan terlaksana oleh makhluk gaib.

Namun, terdapat pula Jangjawokan yang menggunakan bacaan seperti dalam doa, yang kemudian dikategorikan sebagai doa, bukan Jangjawokan. Pertanyaan pun muncul, apakah ada Jangjawokan yang bukan doa?

Pemilahan antara Jangjawokan dan doa dapat terjadi berdasarkan kacamata sastra, namun juga bisa terlihat dari sudut pandang lain.

Jangjawokan memiliki kekuatan magis, yang membuatnya ditransmisikan secara turun temurun. Penggunaan Jangjawokan dalam kehidupan sehari-hari mencerminkan harmoni manusia dengan alam.

Peran Jangjawokan juga dapat diasumsikan dalam konteks penyembuhan fisik dan psikis, sebelum diserahkan kepada para penyembuh modern.

Jangjawokan terpakai dalam berbagai kegiatan harian, seperti sebelum buang air dan kegiatan lainnya. Jangjawokan jenis ini ada dalam berbagai konteks, seperti sebelum makan, sebelum bertamu, dan lainnya.

Ciri-ciri Jangjawokan menurut Wahyu Wibisana mencakup:

  1. Menyebutkan nama kuasa imajiner, seperti Pohaci Sanghiyang Asri, Batara, Batari, dll.
  2. Si pengucap Jangjawokan berada pada posisi yang lebih kuat, berhadapan dengan pihak yang lemah.
  3. Bersifat imperative dan persuasif, dengan desakan atau perintah yang tegas.
  4. Memiliki rima-rima dalam Jangjawokan, yang memiliki fungsi estetis, membangun irama, fungsi magis, dan membuat ingatan.
  5. Adanya lintas kode bahasa pada Jangjawokan yang hidup di Priangan dan Baduy, sesuaikan dengan lidah pengucapnya.
  6. Terkesan sebagai sastra arkais yang muncul setelah sastra Sunda.

BACA JUGA : Jangjawokan, Puisi Magis dalam Kebudayaan Sunda

Ciri-ciri ini terlihat dari kategori Jangjawokan sebagai bagian dari puisi arkais Sunda, mencerminkan keunikan dan kekuatan magis yang melekat pada Jangjawokan.

Meskipun demikian, melalui kategorisasi ini, Jangjawokan sebagai aset budaya bangsa, walaupun hanya sebagai karya seni tanpa unsur magisnya.

 

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
MrBeast
Menang Giveaway Rp800 Juta dari MrBeast, Warganet Report Massal Akun Nurmadw99
Indonesia vs China
Prediksi Skor Indonesia vs China Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia 
Tijjani Reijnders Semakin Merapat ke Manchester City
Tijjani Reijnders Semakin Merapat ke Manchester City
Tyronne del Pino Beri Sinyal Pergi dari Persib
Tyronne del Pino Beri Sinyal Pergi dari Persib
Simone Inzaghi
Simone Inzaghi Resmi Jadi Pelatih Al Hilal
Berita Lainnya

1

Mahasiswa UNIBI Antusias Ikuti Creative Workshop JNE dan Siap Berkarya di JNE Content Competition: Inspirasi Tanpa Batas

2

Suasana Asri di Pesawahan Kaki Gunung Malabar

3

Greenpeace Sebut Tambang Nikel Ancam Laut Raja Ampat, Begini Respon Bahlil

4

Farhan Ingatkan Warga Potong Hewan Kurban di RPH Agar Sesuai Syariat

5

6 Kasus Covid-19 Terdeteksi di Jabar, Masyarakat Diimbau Waspada
Headline
BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Hari Ini
BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Hari Ini
Portugal
Portugal Lolos ke Final UEFA Nations League 2024/2025 usai Bungkam Jerman 2-1
Prakiraaan Cuaca Wilayah Kota Bandung
Prakiraan Cuaca Wilayah Kota Bandung, Potensi Hujan Ringan Terjadi Sore dan Malam Hari
Menteri PKP Apresiasi Langkah Cepat Gubernur Jabar Dalam Pembangunan Perumahan Rakyat
Menteri PKP Apresiasi Langkah Cepat Gubernur Jabar Dalam Pembangunan Perumahan Rakyat

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.