Apakah Jangjawokan Adalah Doa? Simak Penjelasannya

Jangjawokan Sunda
(Pinterest)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jangjawokan, dalam konteks puisi arkais Sunda, sebagai permintaan atau perintah agar keinginan si pengguna Jangjawokan terlaksana oleh makhluk gaib.

Namun, terdapat pula Jangjawokan yang menggunakan bacaan seperti dalam doa, yang kemudian dikategorikan sebagai doa, bukan Jangjawokan. Pertanyaan pun muncul, apakah ada Jangjawokan yang bukan doa?

Pemilahan antara Jangjawokan dan doa dapat terjadi berdasarkan kacamata sastra, namun juga bisa terlihat dari sudut pandang lain.

Jangjawokan memiliki kekuatan magis, yang membuatnya ditransmisikan secara turun temurun. Penggunaan Jangjawokan dalam kehidupan sehari-hari mencerminkan harmoni manusia dengan alam.

Peran Jangjawokan juga dapat diasumsikan dalam konteks penyembuhan fisik dan psikis, sebelum diserahkan kepada para penyembuh modern.

Jangjawokan terpakai dalam berbagai kegiatan harian, seperti sebelum buang air dan kegiatan lainnya. Jangjawokan jenis ini ada dalam berbagai konteks, seperti sebelum makan, sebelum bertamu, dan lainnya.

Ciri-ciri Jangjawokan menurut Wahyu Wibisana mencakup:

  1. Menyebutkan nama kuasa imajiner, seperti Pohaci Sanghiyang Asri, Batara, Batari, dll.
  2. Si pengucap Jangjawokan berada pada posisi yang lebih kuat, berhadapan dengan pihak yang lemah.
  3. Bersifat imperative dan persuasif, dengan desakan atau perintah yang tegas.
  4. Memiliki rima-rima dalam Jangjawokan, yang memiliki fungsi estetis, membangun irama, fungsi magis, dan membuat ingatan.
  5. Adanya lintas kode bahasa pada Jangjawokan yang hidup di Priangan dan Baduy, sesuaikan dengan lidah pengucapnya.
  6. Terkesan sebagai sastra arkais yang muncul setelah sastra Sunda.

BACA JUGA : Jangjawokan, Puisi Magis dalam Kebudayaan Sunda

Ciri-ciri ini terlihat dari kategori Jangjawokan sebagai bagian dari puisi arkais Sunda, mencerminkan keunikan dan kekuatan magis yang melekat pada Jangjawokan.

Meskipun demikian, melalui kategorisasi ini, Jangjawokan sebagai aset budaya bangsa, walaupun hanya sebagai karya seni tanpa unsur magisnya.

 

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Fondasi tari
Ciptakan Gerakan Tari Memukau, Kuasai 2 Hal Dasar Ini
Perguruan Tinggi Wajib Terakreditasi
Agustus 2025, Setiap Perguruan Tinggi Wajib Terakreditasi!
Teknik dan prosedur tari
Ingin Jadi Penari Handal? Pahami Teknik Dasar dan Prosedur Ini
Google Dorking
Apa Itu Google Dorking? Salah Satu Teknik yang Digunakan Peretas
Makanan Filipina mirip ketupat
Mengenal Puso, Makanan Filipina Mirip Ketupat!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Jakarta Bhayangkara Presisi Juara Putra Proliga 2024 Setelah Kalahkan LavAni

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Amankan Demo BEM SI di Kawasan Istana Negara, Polisi Siagakan 1.231 Personel

5

Link Streaming Persib Bandung vs Borneo FC Piala Presiden 2024, Selain Yalla Shoot
Headline
persib vs borneo fc piala presiden 2024
Nyaris Imbang, Borneo FC Kalahkan Persib 1-0 di Grup A Piala Presiden 2024
PT Tekindo Energi bantuan banjir Weda Tengah
PT Tekindo Energi Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Weda Tengah
Transaksi Judi Online di Indonesia rekening PHK judi online
700 Karyawan Pabrik di Bogor Kena PHK Gegara Judi Online
Gol Cepat Ramadan Sananta
Gol Cepat Ramadan Sananta Tak Mampu Mengantarkan Persis Solo Meraih Kemenangan Atas PSM Makassar