gANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Puluhan warga di Desa Kamulyan dan Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya diduga mengalami penyakit chikungunya. Apa itu chikungunya?
Chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Chikungunya (CHIKV). Penyakit ini menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, sama seperti demam berdarah (DBD). Gejala utamanya meliputi demam tinggi dan nyeri sendi mendadak, yang membuatnya dikenal sebagai flu tulang.
Penyebaran dan Kasus Chikungunya
Melansir dari Siloam Hospital, Chikungunya ialah penyakit umum yang sering terjadi, termasuk di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan terdapat 5.042 kasus chikungunya pada tahun 2019, meskipun tidak ada laporan kematian terkait penyakit ini. Penyakit ini cenderung meningkat saat musim penghujan, terutama di awal dan akhir tahun.
Sejak pertama kali ditemukan di Eropa, Asia, Afrika, serta kawasan Samudra Hindia dan Pasifik, penyebaran chikungunya semakin luas. Saat ini, sepertiga populasi dunia tinggal di wilayah yang berisiko tinggi terkena infeksi chikungunya.
Penyebab Chikungunya
Virus chikungunya menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penularan terjadi ketika nyamuk menggigit orang yang sudah terinfeksi, kemudian menyebarkan virus tersebut kepada orang lain melalui gigitan berikutnya.
Semua orang berpotensi terinfeksi chikungunya. Namun, bayi baru lahir, lansia di atas 65 tahun, serta penderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi.
Gejala Chikungunya
Gejala chikungunya biasanya muncul 3–7 hari setelah seseorang tergigit nyamuk yang terinfeksi. Biasanya gejala awalnya meliputi:
- Demam tinggi hingga 39°C
- Ruam kulit
- Nyeri sendi
- Mual dan muntah
- Nyeri kepala dan otot
- Radang sendi
Mayoritas penderita chikungunya dapat pulih sepenuhnya dalam 1–2 minggu. Namun, pada beberapa kasus, nyeri sendi bisa bertahan hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Komplikasi Chikungunya
Meski jarang, chikungunya dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Mielitis: Peradangan pada sumsum tulang belakang yang memicu kelumpuhan dan kelemahan otot.
- Retinitis: Kerusakan retina yang dapat mengancam penglihatan.
- Uveitis: Peradangan pada lapisan tengah mata, ditandai dengan kemerahan yang intens.
- Miokarditis: Peradangan pada otot jantung yang memengaruhi fungsinya.
Pengobatan Chikungunya
Chikungunya umumnya sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan khusus. Dokter biasanya meresepkan obat antiradang untuk meredakan demam dan nyeri sendi serta menyarankan pasien untuk beristirahat.
Jika diperlukan, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dapat diberikan, asalkan pasien tidak mengalami gejala demam berdarah. Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi obat apa pun.
BACA JUGA: Gejala Sakit Misterius Dialami Puluhan Warga Kabupaten Tasikmalaya
Itulah sejumlah informasi terkait penyakit chikungunya yang diduga menyerang puluhan warga Desa Kamulyan dan Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.
(Virdiya/Usk)