BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Fenomena anomali Tung Tung Tung Sahur saat ini menjadi salah satu tren viral yang belakangan ramai diperbincangkan di TikTok, khususnya selama bulan Ramadan. Lalu apa itu anomali Tung Tung Tung Sahur?
Berawal dari sebuah konten kreatif yang menggabungkan tradisi sahur dengan unsur horor, meme Tung Tung Tung Sahur ini berhasil menarik perhatian jutaan pengguna media sosial.
Suara “tung tung tung” yang biasanya terdengar saat sahur dari bedug atau kentungan, kini diubah menjadi elemen cerita yang penuh misteri dan ketegangan.
Ketika panggilan sahur diabaikan, konon makhluk misterius akan muncul, membuat fenomena ini semakin menarik untuk dikulik lebih dalam. Namun, apa sebenarnya anomali Tung Tung Tung Sahur dan siapa penciptanya? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Apa itu Anomali Tung Tung Tung Sahur?
Secara umum, anomali ini merujuk pada situasi atau peristiwa yang menyimpang dari harapan yang biasa terjadi. Dalam konteks digital, anomali berarti video atau narasi yang tidak mengikuti pola visual dan struktur logika yang biasa diterima.
Anomali Tung Tung Tung Sahur adalah sebuah karakter yang memadukan tradisi membangunkan sahur dengan unsur horor dan misteri yang menegangkan. Fenomena ini menggambarkan sebuah makhluk yang akan muncul jika seseorang tidak bangun setelah tiga kali dipanggil untuk sahur.
Makhluk tersebut digambarkan memiliki wujud yang mirip dengan pukulan kentungan atau genderang patroli malam, yang sering kali menjadi simbol budaya lokal saat Ramadan.
Sosok Pencipta Anomali
Fenomena ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang pengguna TikTok bernama @noxaasht pada 28 Februari 2025. Dalam unggahan pertamanya, ia memperkenalkan konsep Tung Tung Tung Sahur dengan tujuan memberikan sentuhan kreatif dan menghibur pada tradisi membangunkan sahur di bulan Ramadan.
Narasi ini, yang awalnya hanya sebuah ide sederhana, dengan cepat menjadi viral di TikTok, bahkan melibatkan banyak pengguna TikTok lainnya yang ikut mengembangkan cerita ini.
Baca Juga:
Meski terdengar aneh dan tidak masuk akal, anomali ini mendapatkan perhatian besar karena keunikannya yang dianggap sebagai bentuk kelelahan otak (brainrot).
Tren ini menunjukkan bahwa algoritma TikTok sering kali mendukung penyebaran konten yang unik, sehingga menjadi wadah bagi anomali-anomali lain yang semakin berkembang.
(Kaje)