Grand Launching: Hermina Arcamanik Buka Pelayanan Khusus Kemoterapi

Hermina Arcamanik
((Dok. R.S Hermina Arcamanik)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Kemoterapi merupakan salah satu metode pengobatan kanker  dengan penggunaan obat-obatan untuk menghambat atau membunuh sel kanker. Untuk menyebarkan informasi yang valid dan terperinci, dr. Indra Prasetya Yarman, Sp.B.,Subsp.BVE(K) dari RS Hermina Arcamanik, Bandung, memberikan wawasan mendalam mengenai prosedur Kemoterapi .

Proses Pemberian Kemoterapi

Pemberian kemoterapi dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:

Intra Vena

Penggunaan infus untuk memberikan obat langsung ke dalam pembuluh darah.

Suntikan

Penyuntikan obat ke dalam otot, jaringan di bawah kulit, atau bahkan tulang belakang.

Oral

Konsumsi obat melalui mulut.

Topikal (Krim)

Penggunaan krim untuk aplikasi langsung pada kulit.

Kemoterapi Langsung

Penyuntikan obat langsung ke area yang terkena kanker.

Akses Intravena dalam Kemoterapi

Hermina Arcamanik
(Dok. R.S Hermina Arcamanik)

Akses intravena merupakan metode penting dalam memberikan kemoterapi. Dalam hal ini, dr. Indra Prasetya Yarman menjelaskan beberapa jenis akses intravena yang umum digunakan:

1. PICC (Peripherally Inserted Central Catheter)

Pemasangan kateter di luar area sentral tubuh, memudahkan pemberian obat.

2. Central Line

Penggunaan jalur pusat untuk memberikan obat secara efisien.

3. Infus pada Pembuluh Darah di Tangan atau Lengan Bawah

Penggunaan infus pada pembuluh darah di tangan atau lengan bawah untuk memudahkan proses.

4. Implanted Port (Chemoport)

Pemasangan port khusus untuk kemoterapi, meminimalkan risiko komplikasi.

BACA JUGA: Hari Kanker Anak Internasional, Wali Kota Padang Cukur Gundul

Komplikasi Penggunaan Akses Perifer

Dalam setiap prosedur medis, terdapat potensi risiko dan komplikasi. Berikut adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi dalam penggunaan akses perifer pada kemoterapi:

1. Ekstravasasi

Terjadinya tumpahan obat di luar pembuluh darah.

2. Phlebitis

Peradangan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan.

3. Edema

Pembengkakan akibat penumpukan cairan.

4. Selulitis

Infeksi pada jaringan kulit.

5. Kematian Jaringan

Kejadian langka di mana sel-sel jaringan mati.

6. Chemotherapy Induced Peripheral Neuropathy (CIPN)

Kerusakan saraf perifer sebagai dampak dari kemoterapi.

RS. Hermina Arcamanik lanching layanan Kemoterapi pada (18/1/2024) . Jika ingin melakukan kemoterapi kunjungi langsung Rumah Sakit Hermina Arcamanik Jl. A.H. Nasution No.50, Bandung, Jawa Barat atau melalui call center 1500 488. Lebih jelasnya kunjungi website resmi herminahospitals.com .

 

(Kaje/Dist)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Calon Fokus pada Program Konkret Dibanding Kedekatan Kesukuan
Pengamat Politik Papua: Calon Fokus pada Program Konkret Dibanding Kedekatan Kesukuan
produksi gabah kering indramayu
Sekda Jabar Minta Produksi Gabah Kering Giling Indramayu Ditingkatkan
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin ASN Kota Bogor
Serap Informasi ASN Kota Bogor, Bey Machmudin: Sinergi Kunci Pencapaian Pembangunan Makro Jabar
Sekda Jabar Herman Suryaman Investasi
Sekda Jabar: Investasi Harus Turunkan Pengangguran dan Kemiskinan
Jelang AAF 2024 Pemkot Bandung Kolaborasi
Jelang AAF 2024, Pemkot Bandung Kolaborasi dengan Berbagai Komunitas Bersihkan Kawasan Asia Afrika
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
pdns dirjen aptika kominfo
Masalah PDNS Belum Tuntas, Dirjen Aptika Kominfo Mundur
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
pabrik narkoba terbesar di indonesia
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!