Kronologi Munculnya Bakteri Antraks di Tulungagung

Kronologi Munculnya Bakteri Antraks di Tulungagung 08-07-2023
(Ilustrasi Antraks: Teropong Media)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung sedang melakukan penelitian epidemiologi terkait kasus temuan bakteri antraks di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung.

Kasus ini menimbulkan keprihatinan di masyarakat karena belum tahu pasti asal muasal bakteri antraks tersebut.

Dalam artikel ini, kami akan memberikan informasi lengkap mengenai kronologi kasus, upaya penanganan, dan tindakan pencegahan yang dilakukan oleh pihak berwenang.

Temuan Pertama di Dusun Toro dan Bulusari

Kasus pertama kematian ternak sapi terjadi pada bulan April di dua dusun, yaitu Dusun Toro dan Bulusari. Pada awalnya, warga tidak curiga terhadap kematian ternak tersebut. Namun, dengan berjalannya waktu, kasus kematian terus bertambah dengan jangka waktu yang berdekatan.

Hingga saat ini, terdapat total 26 ekor sapi dan 3 ekor kambing yang mati. Beberapa warga sempat mencurigai bahwa hewan ternak mati karena ada yang menyantet, namun dugaan ini masih belum terverifikasi secara pasti.

Dugaan Awal Gangguan Pencernaan

Kasus kematian ternak kemudian dilaporkan ke Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung. Mereka mengirimkan tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap penyebab kematian ternak tersebut. Dari hasil pemeriksaan awal, tim menduga bahwa kematian ternak disebabkan oleh gangguan pencernaan.

Temuan sebuah kain panjang di dalam lambung kambing yang mati menjadi indikasi bahwa hewan ternak tersebut mungkin mengalami gangguan pencernaan akibat menelan benda asing.

Pendirian Posko Pemeriksaan Hewan

Setelah kejadian tersebut, pihak berwenang mendirikan posko pemeriksaan hewan di Desa Sidomulyo. Setiap hewan yang sakit langsung mendapatkan penanganan medis yang sesuai. Kabar kematian ternak terakhir pada tanggal 25 Mei membuat tim melakukan pengambilan sampel ternak untuk dikirimkan ke laboratorium. Hasil pemeriksaan laboratorium baru keluar pada tanggal 3 Juni, dan bakteri antraks terdeteksi sebagai penyebab kematian ternak.

Upaya Karantina dan Desinfeksi

Saat ini, seluruh ternak yang berada di Desa Sidomulyo menjalani karantina selama 20 hari sejak tanggal 25 Mei. Tindakan merupakan  upaya pencegahan penyebaran bakteri antraks ke daerah sekitar. Selain itu, pihak Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung juga melakukan penyemprotan disinfektan di kandang ternak serta pemberian formalin di lokasi kuburan ternak. Tujuan tindakan ini untuk meminimalkan risiko penularan dan menjaga kebersihan lingkungan peternakan.

BACA JUGA: Ibu Hamil Makan Daging Boleh atau Tidak?

(Kaje)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
harga vinfast vf5
Harga Resmi Vinfast VF 5 dan Tarif Sewa Baterai di Indonesia
Layanan PDNS
Menkopolhukam: Pastikan Layanan PDNS Aktif Bulan Juli!
firli bahuri bareskrim (2)
Pengacara Firli Bahuri Minta Kasus Kliennya SP3, Polri: Tak Perlu Ditanggapi
film sekawan limo
Sinopsis Film Sekawan Limo, Horor Campur Komedi!
yamaha nmax mvcagiva xingtu
Motor Kembaran Yamaha Nmax, MVCagiva Xingtu 150 Seharga Honda Beat
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Jangan Yalla Shoot, Ini Link Streaming Portugal Vs Slovenia Babak 16 Besar Euro 2024

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Eskalator di Mal PVJ Bandung
Remaja Terjepit Eskalator di Mal PVJ Bandung, Alami Patah Tulang
Uruguay Singkirkan Amerika Serikat dari Copa America 2024
Uruguay Singkirkan Amerika Serikat dari Copa America 2024, Skor 1-0
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024: Selecao das Quinas Menang Adu Penalti
ilmuan jepang
Ngeri, Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Pakai Kulit Hidup Manusia