Larangan Bukber Pejabat, PKS: Jelas Tidak Bijaksana!

bukber
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini. (web)

Bagikan

JAKARTA, TM.ID:  Larangan buka bersama (bukber) bagi pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN)  yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mendapat penolakan dari Partai Keadilan Sosial (PKS)

PKS  menilai kebijakan Jokowi di Ramadhan 2023 ini merupakan kontroversi, bahkan mereka meminta Jokowi untuk mencabut larangan tersebut.

Sebagaimana tertuang dalam  surat Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 yang diteken Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada Selasa (21/3/2023) kebijakan yang dibuat Jokowi ini salah satu upaya transisi Pandemi Covid-19 menjadi endemi.

BACA JUGA: Rafael Alun: Saya Tidak Akan Kabur ke Luar Negeri

Kendati begitu, bagi Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini kebijakan ini begitu tidak arif dan tidak bijaksana.  Menurut Jazuli, mestinya pemerintah menyambut semangat berbuka puasa.

“Larangan meskipun itu ditujukan kepada pejabat dan pegawai negeri jelas tidak bijaksana bagi umat Islam yang sedang suka cita menyambut bulan Ramadhan,” kata Jazuli, Minggu (26/3/2023).

Jazuli mengatakan, tak ada alasan kuat untuk melarang buka puasa karena faktanya kegiatan-kegiatan sudah dibuka kembali termasuk kunjungan-kunjungan kepala negara dan berbagai kegiatan instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah.

“Pemerintah harus arif memahami budaya dan tradisi bangsa sendiri yang sisi manfaatnya sangat besar,” kata dia

“Buka puasa bersama bagi pegawai itu bisa jadi sarana pembinaan spiritual aparatur yang efektif sehingga bisa meningkatkan kualitas kinerja birokrasi karena tepat sarana dan momentumnya. Bukber juga bisa mengokohkan hubungan emosional antara atasan dan bawahan dalam suasana yang lebih cair,” kata Jazuli.

Lebih lanjut, Jazuli, momentum bukber merupakan bagian dari kerukunan, kebersamaan, solidaritas sosial di kalangan masyarakat. Bukber pun dapat menumbuhkan semangat kekeluargaan yang hangat.

“Bukankah itu merupakan implementasi nyata dari nilai-nilai Pancasila?” ujar Jazuli

Politisi PKS ini meminta kepada pemerintah untuk mencabut kebijakan tersebut, yang malah nantinya akan menimbulkan kontraproduktif dan menimbulkan kesan tidak baik di kalangan umat Islam. Sudah banyak tokoh dan ormas yang menyayangkan dan menyarankan serupa.

“Kalau pemerintah bijak seharusnya tidak perlu ada larangan-larangan seperti itu. Kan bisa saja malah dianjurkan dengan pelaksanaan yang sederhana tapi fokus pada esensinya. Jadi lebih baik surat tersebut ditarik atau dicabut,” tandasnya.

BACA JUGA: Indonesia Puasa Gelar di Swiss Open 2023, Gregoria Terhenti di Semifinal

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ibunda Muhammad Fardana
Respon Ibunda Muhammad Fardana Tuai Pujian Soal Putus hubungan Anaknya dengan Ayu Ting Ting
hasyim dipecat kpu
Hasyim Dipecat sebagai Ketua KPU, Intermezo pada Kasus 'Wanita Emas'
hujan es guyur depok
Hujan Es Guyur Depok, BMKG Beri Penjelasan
Virus West Nile Serang Israel 153 Kasus, 11 Kemat-Cover
Virus West Nile Serang Israel: 153 Kasus, 11 Kematian
Notifikasi Khusus
Cara Mengubah Suara Notifikasi Khusus untuk Setiap Aplikasi
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!
Kunci Data PDNS Brain Chiper
Beri Kunci Data PDNS, Brain Chiper Layangkan Catatan Serius untuk Pemerintah
Pusat Berperan Besar Untuk Kemajuan Kota Tidore
Pusat Berperan Besar Untuk Kemajuan Kota Tidore Kepulauan, Samada Solusinya
penipuan lowongan kerja Hacker PDNS Janji Bagikan Kunci
Tepati Janji, Brain Chiper Berikan Kunci Data PDNS Gratis!