Pemkot Bandung Dorong Sekolah Berperan Aktif Edukasi Masyarakat Soal Sampah

edukasi sampah
Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara saat memberikan pembinaan pengelolaan sampah tingkat pendidikan (Foto: Rizky Iman/TM).

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID – Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara mengatakan sekolah harus berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah.

Selain itu, sekolah pun harus menjadi pelopor gerakan pengelolaan sampah, tidak hanya di lingkup pendidikan, tetapi juga di tingkat kewilayahan RW dan kelurahan di mana sekolah berada.

“Sekolah tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga harus menjadi cyber army dalam menyebarkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah. Semua sekolah harus aktif bergerak di wilayahnya, membantu mengedukasi masyarakat sekitar, termasuk RW dan kelurahan,” kata Koswara, Selasa (22/10/2024).

Koswara pun mengatakan, kepala sekolah harus memiliki data terkait jumlah sampah yang dihasilkan oleh sekolah dan memiliki rencana pengelolaan yang jelas.

“Saya harap semua kepala sekolah tahu berapa sampah yang dihasilkan, berapa yang bisa diolah, dan berapa residunya. Target kita adalah sekolah mampu mengelola sampah sehingga residunya maksimal hanya 20 persen. Ini harus dilakukan secara sistematis dan terukur,” ucapnya.

Selain itu, Koswara pun meminta setiap sekolah untuk berkontribusi lebih dalam program pemerintah terkait pengelolaan sampah.

“Sekolah harus jadi bagian dari gerakan ini. Tidak bisa lagi kita bergantung pada kebijakan yang hanya mengandalkan pihak luar. Semua harus mandiri dalam mengelola sampah, dimulai dari sekolah dan rumah masing-masing,” ujarnya.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Bakal Tanam 3.000 Pohon Guna Hijaukan KBU

Sedangkan, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Surya mengungkapkan, Kota Bandung memiliki 1.003 satuan pendidikan yang terdiri dari 477 SD, 267 SMP, 140 SMA, dan 110 SMK baik Negeri maupun Swasta.

Setiap sekolah diharapkan dapat mengurangi jumlah tumpukan sampah yang dihasilkan dan mengolahnya secara mandiri, agar tidak terjadi lagi penumpukan sampah di sekolah.

“Kami mendorong setiap sekolah untuk menerapkan manajemen pengelolaan sampah yang baik, beberapa sekolah sudah memulai inisiatif seperti SDN Panyileukan, SMA 8, SMA 11, dan SMP 39, yang sudah memiliki sistem pengolahan sampah, baik dengan metode sederhana maupun menggunakan teknologi,” katanya.

Selain itu, Tantan juga menyampaikan pentingnya peran guru dan siswa dalam mendukung pengelolaan sampah di sekolah dan lingkungan sekitar.

“Kami sudah mengeluarkan kebijakan penggunaan tumbler dan misting untuk mengurangi sampah plastik di sekolah. Selain itu, banyak sekolah yang sudah memiliki ekstrakurikuler daur ulang. Ini diharapkan bisa menjadi kebiasaan yang dibawa siswa ke rumah mereka,” ujarnya

 

(Rizky Iman/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
cek fisik kendaraan online
Cek Fisik Kendaraan Bakal Jadi Online, Pemeriksaan Lebih Canggih!
Waktu terasa cepat
Kenapa Waktu Terasa Cepat? Simak Penjelasan Ilmiahnya
Alasan logis menyukai anime
5 Alasan Logis Orang Dewasa Menyukai Anime, Lebih dari Hobi!
Istilah wibu
Mengulik Istilah dan Ciri-ciri Anak Wibu
Komisi XIII DPR RI
AKD Baru, Komisi XIII DPR RI Belum Bisa Kerja
Berita Lainnya

1

Prabowo Gunakan Uang Pribadi Biayai Pembekalan Kabinet Merah Putih

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Cara Mention Orang di Status WhatsApp, Mirip Instagram Stories!

5

Gampang, Begini Cara Screenshot di Infinix Note 40
Headline
IMG-20241028-WA0003
Menang di Markas Persik Kediri, Persib Belum Terkalahkan di Kompetisi Liga 1 2024/2025
Portland Trail Blazers Kalahkan New Orleans Pelicans
Portland Trail Blazers Kalahkan New Orleans Pelicans 125-103 dalam Lanjutan kompetisi NBA
Sumpah Pemuda Manchester United
Klub Manchester United Ucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda, Kutip Ucapan Bung Karno
Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga kasus PTDH Ipda Rudy Soik
Jelimet PTDH Ipda Rudy Soik, Kapolda NTT: Kasus Bermula dari Room Karaoke