BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bernadya pelantun lagu hits Satu Bulan, belakangan jadi sorotan setelah dirinya mengalami perundungan digital yang cukup masif.
Setelah video kunjungannya ke Surabaya viral di platform seperti YouTube dan TikTok, dia langsung dihujani komentar-komentar yang bernada melecehkan dari banyak netizen.
Melalui unggahan Instagram Stories, Bernadya buka suara. Dia mengungkapkan kekecewaannya atas berbagai komentar buruk yang dilontarkan kepadanya.
“Aku sadar, aku gak bisa paksa semua orang untuk berkata baik. Tapi pelecehan, baik offline maupun online, tetap gak bisa dibenarkan,” tulisnya.
Sikap ini kemudian didukung oleh label rekamannya, JUNI Records, yang mengeluarkan pernyataan resmi lewat Instagram. Dalam unggahan tersebut, JUNI Records mengutuk keras tindakan perundungan digital dan mengajak semua orang untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.
“Perundungan tidak mengenal ruang dan gender. Stop digital harassment,” tegas JUNI Records dalam unggahannya.
“Ruang digital seharusnya aman untuk semua. Kami tidak memberi ruang bagi para pelaku digital harassment. Mari ciptakan ruang yang ramah dan inklusif #HargaiSemua,” lanjut pernyataan itu.
Sebelumnya, Bernadya juga sempat menyampaikan betapa ia merasa sangat terganggu dengan komentar negatif yang mengarah pada penampilannya.
“Aku jarang banget speak up soal ini, tapi menurut aku ini udah keterlaluan,” ungkap Bernadya.
Ia juga menyayangkan sikap beberapa pihak yang tidak segera menonaktifkan kolom komentar setelah situasi semakin parah.
“Sedih sih, ya, gak tahulah… gitu.”
BACA JUGA: Mahalini Curhat di Instagram, Kepikiran Karya Terbarunya Sampai Menutup Mata Dikritik
Meski begitu, Bernadya tetap mencoba bersikap dewasa menghadapi masalah ini. Dia menegaskan setiap orang berhak beropini, tapi tetap harus mempertimbangkan perasaan orang lain.
“Kalau kamu tahu itu akan menyakiti hati orang, tolong simpan sendiri aja lain kali,” tutupnya dengan bijak.
(Kaje/Budis)