Kekeringan Akibat El Nino di Indonesia Diprediksi Menggila, Jokowi Atur Strategi

Kekeringan Akibat El Nino di Indonesia Diprediksi Menggila, Jokowi Atur Strategi
Ilustrasi (Foto: Dok.PDAM Tirta Benteng).

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Dalam upaya merespons dampak kekeringan akibat fenomena El Nino yang diperkirakan akan mempengaruhi beberapa wilayah di Indonesia pada Juli hingga Oktober 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan strategis kepada para kepala daerah untuk memaksimalkan penggunaan pompa dan waduk guna menjaga kelangsungan produksi pertanian, terutama beras.

Walaupun beberapa wilayah diprediksi akan mengalami fenomena La Nina yang menyebabkan curah hujan tinggi, antisipasi terhadap kekeringan tetap menjadi prioritas utama.

“Akan saya cek di lapangan, sehingga betul-betul saat kering karena El Nino nanti di beberapa wilayah, mungkin di Juli sudah mulai masuk, Agustus, September, Oktober, kita siap, sehingga produksi tidak turun,” kata Jokowi saat berpidato dalam Rakornas Pengendalian Inflasi di Istana Negara Jakarta, dikutip Selasa (18/6/2024).

Jokowi menegaskan,pentingnya instalasi pompa air sebagai solusi praktis untuk mengatasi kekeringan. Dengan target pemasangan 20.000 pompa yang menghubungkan aliran sungai ke lahan pertanian, inisiatif ini diharapkan dapat memberikan suplai air yang cukup untuk lahan-lahan yang terdampak kekeringan.

Pemasangan pompa ini dikelola oleh TNI-Polri, dengan salah satu distribusi terbesar mencapai 1.400 pompa untuk Provinsi Jawa Tengah, yang merupakan salah satu lumbung padi nasional.

BACA JUGA: Di Tengah Ancaman Elnino, Pasokan Bahan Pokok Kota Bandung Aman

Selain penggunaan pompa, Jokowi juga menekankan pentingnya waduk dalam sistem irigasi. Dalam 10 tahun terakhir, sebanyak 43 dari total 61 proyek waduk telah diresmikan. Beberapa waduk utama yang telah beroperasi termasuk Waduk Tiu Suntuk di NTB, Waduk Ameroro di Sulawesi Utara, dan Waduk Sepaku Semoi di Kalimantan Timur.

“Fungsi waduk ini tidak hanya sebagai penampungan air, tetapi juga sebagai penyalur air ke sawah melalui saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier,” kata Jokowi.

Untuk memastikan keberhasilan strategi ini, lanjut Jokowi, perlu adanya integrasi dan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Setiap tingkat pemerintahan diharapkan menjalankan perannya dengan optimal, mulai dari pengelolaan waduk hingga distribusi pompa air dan pembangunan saluran irigasi.

Dengan langkah-langkah tersebut, Jokowi berharap produksi beras di Indonesia tidak hanya stabil, tetapi juga dapat meningkat hingga tiga kali lipat dalam satu tahun, yang sebelumnya hanya bisa panen sekali.

“Langkah antisipatif ini diharapkan dapat menjawab tantangan iklim ekstrem yang dapat mengancam ketahanan pangan nasional,” tukasnya.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Babak Pertama Spanyol vs Jerman Euro 2024
Hasil Spanyol vs Jerman Euro 2024, Babak Pertama Tanpa Gol
Hakim Sidang Praperadilan Pegi Setiawan
Dapat Tekanan di Praperadilan Pegi Setiawan, Hakim Eman Sulaeman Komitmen Buat Keputusan Adil
John Legend Gelar Konser di Indonesia
John Legend Konser di Indonesia 6 Oktober 2024, Ini Harga Tiketnya
MotoGP Jerman Marquez Lolos dari Cidera Serius
MotoGP Jerman, Marquez Lolos dari Cidera Serius Usai Kecelakaan Hebat
baterai Geely
Geely Pamerkan Baterai Mobil Listrik Ciamik Kuat 50 Tahun, Lolos Uji Gempur!
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Kiper Argentina Emiliano Martinez
Emiliano Martinez Tampil Luar Biasa, Argentina Tembus Semifinal Copa America 2024
Kenaikan UKT
Megawati Sorot UKT Mahal, Kurangi Bansos!
FP1 MotoGP Jerman Bagnaia
Bagnaia Finish di Posisi 9 FP1 MotoGP Jerman 2024
Gempa Guncang Tanimbar gempa bumi aceh
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami