BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Merek mobil asal Inggris, Aston Martin sebelumnya telah merencanakan langkah besar dalam mengadopsi teknologi kendaraan listrik pada tahun 2025.
Namun, keputusan terbaru ditunda dan kembali ke plug-in hybrid. Sontak, mengejutkan banyak pihak.
Padahal sebelumnya, Aston Martin dan startup mobil elektrik asal Amerika, Lucid sepakat untuk merilis kendaraan listrik pada 2025.
Akan tetapi, rencana tersebut ditunda hingga 2027, dengan fokus kembali pada plug-in hybrid.
Memuat Autocar, CEO Aston Martin, Lawrence Strol, memilih plug-in hybrid sebagai pilihan yang lebih menjanjikan daripada electric vehicle. Hal ini didasarkan pada analisisnya terhadap pasar dan kebutuhan konsumen.
BACA JUGA: Baojun Yep Plus, SUV Listrik Ukuran Mungil Dijual Murah
“Selama kami diizinkan membuat mobil ICE, kami akan membuatnya. Saya pikir akan selalu ada permintaan, meskipun jumlahnya kecil,” kata Lawrence Stroll
Mereka berencana untuk meluncurkan beberapa model kendaraan listrik, termasuk SUV, crossover, dan supercar, tetapi tidak akan memasuki pasar hingga 2027.
Stroll mengungkapkan keraguan terhadap pasar kendaraan listrik yang dipicu oleh sentimen politik dan harga Aston Martin yang tinggi.
Jenamaan Inggris tersebut menyadari bahwa pelanggannya cenderung menggunakan mobilnya sebagai hobi, bukan sebagai kendaraan sehari-hari, yang mempengaruhi permintaan terhadap mobil listrik.
Meskipun menunda rencana mobil listrik, mereka tetap merencanakan langkah strategisnya untuk memasuki pasar mobil listrik di masa mendatang.
(Saepul/Aak)