Viking Bilang Putusan Komdis Beri Sanksi ke Persib Tak Adil

Viking Persib Club (Foto: RF)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Dirigen Viking Persib Club, Yana Umar bersuara soal sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI untuk tim Persib Bandung.

Yana mengungkapkan bahwa sanksi tersebut dirasa tidak adil karena kerusuhan yang terjadi di Stadion si Jalak Harupat pada Selasa, 27 Februari 2024 lalu diawali oleh suporter tim PSIS Semaerang.

BACA JUGA: Akibat Rusuh di Stadion, Sanksi Komdis Buat Persib Berdampak Lawan Persija

Yana melanjutkan sanksi ini juga terasa sangat memberatkan Persib yang kini memerlukan dukungan langsung di laga klasik versus Persija Jakarta. Sudah sepantasnya Persib melakukan banding terhadap putusan tersebut agar Bobotoh bisa memerankan tugasnya sebagai pemain ke-12.

Dilihat dari kejadian yang terjadi, menurut Yana, kerusuhan tersebut sama sekali tak mengganggu jalannya pertandingan. Bahkan katanya, pertandingan berjalan sangat kondusif hingga, meskipun suporter PSIS dipersilahkan masuk ke dalam tribun dengan pengawalan ekstra ketat.

“Ya, sangat disayangkan kalau misalkan benar itu terjadi. Kerusuhannya dimana, tidak ada kerusuhan (di dalam stadion). Itu yang rusuh diluar kan penonton kita (bobotoh) sedang nonton,” kata dia, Selasa (5/3/2024).

“Yang bikin kerusuhan kan mereka (oknum suporter PSIS Semarang). 20 menit sebelum pertandingan selesai dia keluar bikin kerusuhan, sedangkan kita sedang menonton (didalam stadion), dimana kerusuhannya?,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan, seharusnya Komdis PSSI menelusuri terlebih dahulu untuk mencari dalang dari kerusuhan tersebut. Pasalnya menurut Yana, kehadiran suporter PSIS cukup mengejutkan karena Persib sudah menerapkan sistem penjualan tiket secara daring dan sudah melewati proses filterisasi.

“Dapat tiket darimana, harusnya itu ditelusuri juga. Kalau misalkan itu dapat dari PT PBB sendiri, harusnya yang dihukum PT PBB 25 Juta,” kata Yana.

Seharusnya, kata Yana, Komdis PSSI juga memberi sanksi kepada pendukung PSIS Semarang. Pasalnya kerusuhan ini disebabkan oleh kehadiran suporter PSIS yang nekat datang, padahal secara regulasi sudah dilarang oleh operator kompetisi.

“Ini babak pertama dan babak kedua aman, 20 menit pertandingan mau berakhir mereka (pendukung PSIS) pulang, mereka (pendukung PSIS) bikin kerusuhan. Berarti pendukung PSIS yang harus kena sanksi,” timpal Yana.

BACA JUGA: Nick Kuipers Bilang Gila saat Komdis Beri Sanksi Dadakan

Yana berharap, Persib bisa mengambil kesempatan banding atas sanksi tersebut. Sehingga laga Persib vs Persija akan tetap bisa disaksikan Bobotoh untuk mendukung tim kesayangannya berlaga.

“Lawan Persija harus banding dan bukti-buktinya perlihatkan bahwa di dalam stadion tidak ada kerusuhan. Masih aman-aman aja, selama pertandingan ada tidak yang ngaco, kalau saling ejek itu wajar namanya juga suporter,”

“Tidak adil lah, misalkan ada pendukung dari PSIS Semarang ya itu salahkan panpel dan pendukung PSIS Semarang. Dapat tiket darimana, harusnya itu, ditelusuri juga,” kata dia.

(RF/Masnur)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Calon Fokus pada Program Konkret Dibanding Kedekatan Kesukuan
Pengamat Politik Papua: Calon Fokus pada Program Konkret Dibanding Kedekatan Kesukuan
produksi gabah kering indramayu
Sekda Jabar Minta Produksi Gabah Kering Giling Indramayu Ditingkatkan
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin ASN Kota Bogor
Serap Informasi ASN Kota Bogor, Bey Machmudin: Sinergi Kunci Pencapaian Pembangunan Makro Jabar
Sekda Jabar Herman Suryaman Investasi
Sekda Jabar: Investasi Harus Turunkan Pengangguran dan Kemiskinan
Jelang AAF 2024 Pemkot Bandung Kolaborasi
Jelang AAF 2024, Pemkot Bandung Kolaborasi dengan Berbagai Komunitas Bersihkan Kawasan Asia Afrika
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
pdns dirjen aptika kominfo
Masalah PDNS Belum Tuntas, Dirjen Aptika Kominfo Mundur
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
pabrik narkoba terbesar di indonesia
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!