Aktivitas Gunung Tangkuban Perahu Sempat Alami Peningkatan

Aktivita Gunung Tangkuban Perahu Alami Peningkatan
Gungung Tangkuban Perahu (indonesia.trevel)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu mengalami peningkatan kegempaan dalam dua hari terakhir. Tercatat dalam sehari terakhir terjadi dua kali gempa.

Pada 28 Februari 2024 pukul 5.30 WIB dan 6.01 WIB terekam gempa hembusan dengan amplitudo 42 mm dan 56 mm serta lama gempa 8 menit dan 140 detik.

“Hasil pengecekan ke sekitar Kawah Ratu, Kawah Ecoma, dan Kawah Domas pada 28 Februari 2024 tidak ditemukan adanya endapan material vulkanik baru pada ketiga kawah tersebut,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Hendra Gunawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Teropongmedia, Rabu (28/2/2024)

Hendra mengatakan bahwa perkembangan terakhir aktivitas Gunung Tangkuban Parahu hingga 28 Februari 2024 pukul 12.00 WIB, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan tidak ada peningkatan ketinggian, tekanan, dan ketebalan embusan asap pada ketiga kawah. Namun, selama Februari 2024, gempa-gempa berfrekuensi rendah memang mendominasi.

BACA JUGA:5 Fakta Menarik Tentang Gunung Tangkuban Perahu

Lebih lanjut PVMBG menghimbau, perlu diwaspadai potensi bahaya berupa erupsi freatik, yaitu erupsi yang terjadi tanpa ada peningkatan gejala vulkanik yang jelas atau signifikan. Erupsi freatik jika terjadi dapat disertai hujan abu dan lontaran material di sekitar kawah.

“Berdasarkan hasil evaluasi secara visual dan instrumental maka tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu pada tanggal 28 Februari 2023 pukul 12.00 WIB masih pada Level I (Normal)” ungkap keterangan PVMBG.

Rekomendasi agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan:

  • Tidak mendekat ke dasar kawah, tidak berlama-lama dan tidak menginap di area kawasan kawah-kawah aktif yang berada di Gunung Tangkuban Parahu.
  • Segera menjauhi/meninggalkan area sekitar kawah jika teramati peningkatan
    intensitas/ketebalan asap kawah dan/atau jika tercium bau gas yang menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik

 

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Perceraian Ruben Onsu
Jelang Sidang Perceraian, Ruben Onsu Posting Foto bareng Sarwendah
kematian afif (1)
Ada Kejanggalan dalam Kematian Afif, LBH Padang Laporkan Kapolda Sumbar
Ibunda Muhammad Fardana
Respon Ibunda Muhammad Fardana Tuai Pujian Soal Putus hubungan Anaknya dengan Ayu Ting Ting
hasyim dipecat kpu
Hasyim Dipecat sebagai Ketua KPU, Intermezo pada Kasus 'Wanita Emas'
hujan es guyur depok
Hujan Es Guyur Depok, BMKG Beri Penjelasan
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!
Kunci Data PDNS Brain Chiper
Beri Kunci Data PDNS, Brain Chiper Layangkan Catatan Serius untuk Pemerintah
Pusat Berperan Besar Untuk Kemajuan Kota Tidore
Pusat Berperan Besar Untuk Kemajuan Kota Tidore Kepulauan, Samada Solusinya
penipuan lowongan kerja Hacker PDNS Janji Bagikan Kunci
Tepati Janji, Brain Chiper Berikan Kunci Data PDNS Gratis!