Ini Kelebihan dan Kekurangan Film Kupu-Kupu Kertas

Kupu-Kupu Kertas
(Instagram @kupukupukertasfilm)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Film Kupu-Kupu Kertas, karya sutradara Emil Heradi, telah resmi rilis dan mencuri perhatian penikmat film Indonesia. Dengan menghadirkan sejumlah aktor dan aktris ternama seperti Amanda Manopo, Chicco Kurniawan, Ayu Laksmi, Iwa K, Fajar Nugra, dan Reza Oktovian, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang mengesankan.

Kupu-Kupu Kertas berhasil mempersembahkan gambaran desa di Banyuwangi pada tahun 1965 dengan detail yang menakjubkan. Tim produksi sukses menciptakan atmosfer yang mengangkat nuansa tahun tersebut, mulai dari setting rumah hingga kehidupan sehari-hari para karakternya.

Akting Reza Arap yang memerankan salah satu karakter pun sukses mencuri perhatian dengan penjiwaan yang mendalam, memperkaya pengalaman menonton bagi penikmat film.

Alur Cerita yang Terburu-buru

Namun, meskipun kekuatan film ini terletak pada akting para pemainnya, terdapat kelemahan yang cukup mencolok, yaitu alur cerita yang terasa terburu-buru. Meskipun film ini memiliki durasi sekitar 1,5 jam, namun pengembangan karakter terasa kurang mendalam. Hal ini membuat penonton harus menggali sendiri latar belakang dan motif di balik tindakan setiap karakter.

Kisah romantis antara Ning dan Ihsan, yang seharusnya menjadi inti cerita, terasa seperti tersisihkan oleh fokus pada konflik politik antara Ansor dan PKI. Bagi penonton yang kurang familiar dengan sejarah Banyuwangi, ini bisa menimbulkan kebingungan dan memerlukan penjelasan tambahan.

BACA JUGA: Sinopsis Film Kupu-Kupu Kertas, Kisah Cinta Terhalang Ideologi

Pesan Mendalam yang Disampaikan

Meskipun demikian, film ini tetap berhasil menyampaikan pesan-pesan yang penting dan emosional. Film ini tidak hanya menghadirkan kisah cinta yang mengharukan, tetapi juga memberikan gambaran yang kuat tentang konflik politik.

Dengan menggambarkan kekejian yang terjadi di masa kelam tersebut, Kupu-Kupu Kertas mampu menyampaikan pesan tentang bahaya perseteruan dan kekerasan. Emosi dan perasaan yang terungkap dalam film ini mampu menggugah penonton dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah dan manusia.

 

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Dolar ke Rupiah
Nilai Tukar Rupah ke Dolar AS Hari Ini Kamis 4 Juli 2024
Mateo Kocijan Jadi Amunisi Baru Persib
Mateo Kocijan Jadi Amunisi Baru Persib Bandung
Alberto Rodriguez Tinggalkan Persib
Resmi! Alberto Rodriguez Tinggalkan Persib demi Tim Lain
Patung Terbesar di Bali
Seni dan Simbol Patung Garuda Wisnu Kencana Bali
Puncak Sikunir
Tiket Masuk, Lokasi dan Sejarah Puncak Sikunir Wonosobo
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Jadwal Perempat Final Copa America 2024
Jadwal Perempat Final Copa America 2024
Brasil Tanpa Vinicius Junior Hadapi Uruguay
Brasil Tanpa Vinicius Junior Hadapi Uruguay pada Perempat Final Copa America 2024
Matthijs De Ligt Sepakat Gabung Manchester United
Lampu Hijau Bayern Munich, Matthijs De Ligt Sepakat Gabung Manchester United
Lautaro Martinez Terdepan Top Skor Copa America 2024
Penyerang Argentina Lautaro Martinez Terdepan, Top Skor Copa America 2024