JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Lima tips yang wajib diperhatikan oleh setiap pengendara termasuk penumpang pada saat diberlakukan contraflow atau lawan arah demi menghindari kecelakaan.
Contraflow biasanya diberlakukan pada saat lalu lintas kendaraan dalam kondisi darurat, seperti arus mudik atau balik Lebaran 2024 ini.
Seperti diketahui, kecelakaan maut yang mengakibatkan 12 orang tewas di jalur tol Jakarta-Cikampek KM 58 beberapa waktu lalu, membuktikan bahwa pengendara yang tidak dalam kondisi prima berujung fatal ketika melintas di lajur contraflow.
Mengutip lansiran Antara, Minggu (14.4.2024), Training Director sekaligus Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan bahwa contraflow adalah penggunaan jalur lalu lintas yang mengalir pada arah yang berlawanan.
Contraflow adalah suatu sistem rekayasa atau pengaturan lalu lintas yang dilakukan dengan cara mengubah sebagian arah arus lalu lintas kendaraan di jalan yang sedang mengalami kemacetan.
Biasanya contraflow disertai pembatas yang tidak permanen seperti dengan traffic cone atau kerucut lalu lintas, yang sangat berisiko tabrakan dari arah berlawanan.
Itulah, tegas Jusri, kenapa jalur contraflow sangat berbahaya. Ia pun menyarankan agar pengendara untuk tidak memilih jalur contraflow apabila masih mempunya opsi ke jalur lain yang tidak berlawanan awah.
Pengendara atau pemudik tentu dengan senang hati menggunakan lajur tersebut, sebab memungkinkan mereka untuk melalui kemacetan yang sedang terjadi.
Namun, banyak yang belum menyadari bahwa contraflow memiliki risiko kecelakaan yang lebih besar dari jalur normal.
BACA JUGA: Kecelakaan di Jalur Contraflow Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Akibatkan 9 Orang Tewas
Berikut 5 hal yang wajib diperhatikan saat diberlakukan contraflow:
1.Contraflow seakan jalur yang mematikan.
Ketika jalur satu arah diberlakukan, biasanya kendaraan dibatasi tembok di sisi kiri, dan di sisi kanannya ada kendaraan lain dari arus berlawanan.
Sering ditemui ketika lengah sedikit saja, sangat mungkin untuk keluar jalur masuk ke lajur lawan hingga terjadi tabrakan karena distraksi motorik.
2. Pengguna jalan sebisa mungkin agar tidak menggunakan contraflow jika masih memungkinkan.
3. Sangat tidak disarankan untuk menggunakan lajur contraflow apabila kondisi fisik dan psikis pengendara sedang lelah atau tidak siap.
4. Tidak hanya pengemudi, penumpang juga harus mempersiapkan diri sebaik mungkin saat hendak melalui contraflow.
Hal ini penting diperhatikan, misalnya penumpang tidak sedang menahan buang air agar tidak mengganggu konsentrasi pengendara. Sebab, saat di contraflow tidak mungkin mobil berhenti untuk alasan dan keperluan buang air, istirahat, dan lain-lain, sebab tidak ada rest area atau jalur berhenti, harus jalan terus.
5. Pengemudi wajib dalam kondisi prima, karena orang yang kelelahan atau mengantuk akan kehilangan banyak kemampuan motorik dan kognitifnya.
(Aak)