BANDUNG,TM.ID: Di era digitalisasi teknologi yang semakin pesat, kebutuhan akan pengembang perangkat lunak semakin meningkat. Dua profesi yang muncul sebagai pilihan menarik adalah Android developer dan web developer.
Kedua profesi ini memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin tergantung pada teknologi digital.
Namun, ada perbedaan signifikan antara keduanya. Dalam artikel ini, akan mengulas perbedaan antara Android developer dan web developer, membantu memahami mana yang mungkin menjadi pilihan karier yang tepat untuk.
1. Fokus Platform yang Ditangani
Salah satu perbedaan utama antara Android developer dan web developer adalah fokus platform yang mereka tangani.
Android developer memiliki spesialisasi dalam pengembangan aplikasi yang berjalan di sistem operasi Android, yang digunakan oleh berbagai perangkat mobile seperti smartphone, tablet, dan perangkat wearable yang didukung oleh Google.
Mereka harus memahami karakteristik ekosistem Android, termasuk kompatibilitas perangkat, beragam versi sistem operasi, dan perangkat keras yang beragam.
Di sisi lain, web developer lebih berfokus pada pengembangan aplikasi yang berjalan di peramban web, independen dari sistem operasi atau perangkat fisik. Mereka merancang dan mengembangkan situs web, aplikasi web, dan layanan online yang dapat diakses melalui berbagai perangkat, seperti komputer, smartphone, dan tablet.
2. Siklus Pengembangan
Perbedaan lain terletak pada siklus pengembangan. Android developer sering menghadapi siklus pengembangan yang lebih panjang dan rumit. Ini disebabkan oleh pembaruan sistem operasi Android dan variasi perangkat keras yang luas di pasar produk Android.
Mereka harus memastikan bahwa aplikasi mereka tetap kompatibel dengan berbagai versi Android dan perangkat fisik berbeda. Proses pengujian dan sertifikasi oleh Google Play Store juga memerlukan waktu.
Web developer, di sisi lain, memiliki siklus pengembangan yang lebih fleksibel. Mereka dapat memperbarui dan meningkatkan situs web dan aplikasi web secara real-time tanpa harus menunggu pembaruan sistem operasi perangkat pengguna.
Hal ini memungkinkan mereka merespons perubahan permintaan dan kebutuhan pengguna dengan cepat.
3. Bahasa Pemrograman
Penggunaan bahasa pemrograman juga menjadi perbedaan antara kedua profesi ini. Android developer umumnya menggunakan Java atau Kotlin sebagai bahasa utama dalam pengembangan aplikasi Android.
Java adalah bahasa pemrograman yang telah lama terpakai dalam pengembangan Android, sedangkan Kotlin semakin populer sebagai bahasa resmi untuk pengembangan aplikasi Android oleh Google.
Web developer, di sisi lain, menggunakan berbagai bahasa pemrograman, termasuk HTML untuk merancang struktur halaman web, CSS untuk mengatur tampilan visual, dan JavaScript untuk menambahkan interaktivitas dan fungsionalitas pada situs.
Mereka juga dapat menggunakan bahasa server-side seperti PHP, Python, Ruby, atau Node.js, tergantung pada kebutuhan proyek.
4. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja Android developer dan web developer juga berbeda. Android developer sering bekerja dalam lingkungan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak yang terkait langsung dengan perangkat Android.
Mereka mungkin memerlukan perangkat fisik Android untuk menguji aplikasi mereka dan menggunakan Android Studio sebagai Integrated Development Environment (IDE).
Web developer, di sisi lain, bekerja dalam lingkungan pengembangan perangkat lunak yang lebih umum. Mereka menggunakan perangkat komputer dengan perangkat lunak pengembangan web untuk merancang situs web dan aplikasi web.
ngkungan kerja mereka lebih terfokus pada pengembangan berbasis web dan dapat terakses dari berbagai perangkat.
BACA JUGA : 3 Cara Memindahkan Kontak dari iPhone ke Android Khusus Pengguna Baru!
5. Target Pasar
Perbedaan terakhir terletak pada target pasar. Android developer biasanya membuat aplikasi Android untuk pasar pengguna perangkat Android.
Mereka harus memahami kebutuhan pengguna Android dan mengikuti pedoman yang telah tertetapkan oleh Google Play Store.
Web developer lebih platform-agnostik. Mereka mengembangkan situs web dan aplikasi web yang dapat terakses dari berbagai perangkat, seperti komputer, smartphone, atau tablet.
Target pasar mereka lebih beragam, dan mereka harus memastikan situs mereka responsif dan dapat terakses dengan baik di berbagai peramban web.
(Hafidah/Aak)