BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Terdapat empat warga Kota Bandung meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada periode Januari hingga Juni 2025.
Dinas Kesehatan Kota Bandung menilai kasus DBD masih terkendali meski terdapat warga yang meninggal. Plt Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hardian, mengatakan DBD saat ini mencapai 1.680 kasus dengan angka kematian empat orang.
Angka tersebut dinilai masih bisa terkendali sesuai dengan angka kematian nasional di bawah satu persen dari total kasus.
“Angka kematian DBD masih di bawah nasional satu persen. Tahun kemarin angka kematian kita 25 (orang), sedangkan jumlah kasusnya 7.680. Berarti masih di bawah itu. Tahun sekarang empat (kemarian) dari 1.680 kasus tadi. Jadi masih jauh dibawah target. Jadi ada kasus kematian tapi relatif terkendali,” kata Anhar.
Anhar menjelaskan kemarau basah yang terjadi di Kota Bandung saat ini menyababkan semakin banyak sarang nyamuk.
Baca Juga:
Kota Bandung pun menetapkan status waspada DBD meski diklaim masih terkendali dengan adanya warga yang meninggal.
“Karena tempat-tempat perlindungan nyamuk jadi banyak. Makanya tampaknya sepanjang tahun ini kita harus waspada semua terkait kasus DBD,” jelasnya.
Ia mengaku telah menyiapkan berbagai upaya untuk penanggulanganan DBD terutama pemberantasan sarang nyamuk.
Upaya penyemprotan fogging dan mengembang biakan wahabia masih tetap dilakukan Dinkes Kota Bandung saat ini yang diklaim bisa menekan kasus DBD.
“Ada strategi-strategi yang lain misalnya fogging, kemudian wabahia dan sebagainya. Tapi yang terbaik sebenarnya pemberantasan sarang nyamuk. Dan pemberantasan sarang nyamuk itu kuncinya adalah keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan 3M+ Mengoles,” ujarnya.
(Anisa Kholifatul Jannah)