BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Saat ada waktu senggang, kebanyakan orang memilih memanfaatkannya untuk tidur lebih lama, karena merasa saatnya mengisi energi tubuh. Namun, tidur lebih lama dan berlebihan terkadangan membuat pusing kepala atau badan terasa lemas, ketika bangun.
Tidur adalah kebutuhan vital untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, durasi tidur yang berlebihan sering kali menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Berikut penjelasan mengenai bagaimana tidur berlebihan dapat memengaruhi kesehatan.
Durasi Tidur Ideal
Durasi tidur yang ideal bervariasi untuk setiap individu, tetapi umumnya orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur per malam, seperti yang disampaikan oleh Carol DerSarkissian, MD, di laman WebMD. Faktor-faktor seperti usia, kondisi kesehatan, tingkat aktivitas, dan gaya hidup memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Ketika tubuh berada dalam kondisi stres atau sakit, kebutuhan tidur mungkin meningkat.
Dr. Michael Breus, pakar tidur, menjelaskan bahwa rata-rata durasi tidur 7,5 jam didasarkan pada lima siklus tidur per malam. Setiap siklus berlangsung selama 90 menit, yang jika dikalikan menghasilkan total 450 menit atau 7,5 jam. Kualitas tidur, termasuk siklus tidur yang tercapai, sangat menentukan kesegaran tubuh saat bangun.
Penyebab Tidur Terlalu Lama Membuat Tubuh Tidak Nyaman
Berikut adalah beberapa alasan mengapa tidur yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh merasa lemas dan kepala pusing:
1. Ketidakseimbangan Serotonin
Penelitian menunjukkan bahwa tidur berlebihan dapat mengganggu neurotransmitter di otak, terutama serotonin. Serotonin berperan menjaga pola tidur alami tubuh. Ketika tubuh terus tidur meskipun serotonin telah memberi sinyal untuk bangun, proses istirahat tubuh terganggu.
Tubuh mulai memerlukan nutrisi seperti makanan dan air untuk memulihkan aliran darah dan aktivitas saraf. Jika tubuh tetap tidur, kekurangan nutrisi ringan dan dehidrasi dapat memicu sakit kepala.
2. Gangguan Siklus Tidur
Tidur berlebihan sering kali menyebabkan seseorang terbangun pada fase tidur yang dalam, yang membuat tubuh merasa lelah dan tidak segar. Dr. Breus menjelaskan bahwa kelebihan tidur 1-2 jam dapat membuat seseorang terbangun pada fase yang seharusnya lebih lelap, sehingga tubuh sulit merasa bugar.
Inilah sebabnya power nap atau tidur siang singkat lebih efektif. Tidur siang terlalu lama justru membawa seseorang ke fase tidur yang lebih dalam, sehingga sulit bangun dengan segar.
3. Gangguan Tidur
Beberapa gangguan tidur, seperti insomnia dan sleep apnea, dapat memengaruhi kualitas tidur. Insomnia membuat otak sulit memasuki fase tidur REM sepenuhnya, padahal fase ini sangat penting untuk tidur yang nyenyak. Sleep apnea, gangguan pernapasan yang mengurangi oksigen ke otak saat tidur, juga dapat mengganggu tidur REM dan menyebabkan sakit kepala saat bangun.
4. Kecemasan dan Depresi
Kecemasan dan gangguan suasana hati seperti depresi memiliki hubungan kuat dengan gangguan tidur. Penelitian menunjukkan bahwa kecemasan sering menjadi penyebab utama insomnia dan tidur berlebihan. Kondisi ini dapat memicu migrain atau rasa lemas saat bangun tidur.
BACA JUGA: 5 Cara Mengatasi Sleep Apnea, Tidur Mendengkur yang Mengganggu
Tidurlah dengan durasi yang ideal, untuk menjaga tubuh Anda agar tetap bugar dan menjaga gangguan kesehatan akibat tidur dalam waktu lama. Tidur yang terlalu lama mengganggu siklus alami tubuh dan dapat memicu berbagai masalah, termasuk sakit kepala, lemas, dan ketidaknyamanan.
(Virdiya/Usk)