BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebanyak 30 dari 75 peserta yang ikut pesta gay di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dinyatakan reaktif HIV dan sifilis.
Angka tersebut dirilis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, setelah melakukan pemeriksaan Kesehatan terhadap para peserta pesta kaum pelangi tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr. Fusia Meidiawaty, menyatakan bahwa pihaknya segera melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh peserta pesta sesama jenis, tak lama setelah penggerebekan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Bogor bersama Polsek Megamendung pada akhir pekan lalu.
“Dari 75 peserta yang kami tes, 30 reaktif HIV dan sifilis, sedangkan sisanya 45 bersih,” ujar Fusia, dikutip Rabu (25/6/2025).
Menurut Fusia, pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan penyebaran penyakit menular seksual (PMS), terutama yang berkaitan dengan perilaku seksual berisiko tinggi.
Hasil tes menunjukkan hampir separuh dari peserta pesta gay tersebut telah terpapar Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan infeksi sifilis.
Saat ini, aparat kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut peran empat individu yang diduga menjadi panitia pelaksana acara tersebut.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor langsung mengambil langkah responsif dengan mengirimkan pemberitahuan kepada puskesmas di wilayah domisili para peserta, guna memastikan pemantauan dan tindak lanjut kesehatan dilakukan secara menyeluruh.
“Kita langsung berkoordinasi dengan pihak puskesmas tempat tinggal peserta untuk dilakukan tindakan. Untuk yang di luar Bogor, kita berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat,” jelas Fusia.
Kendati pesta tersebut digelar di wilayah Kabupaten Bogor, Kepala Dinas Kesehatan dr. Fusia Meidiawaty mengatakan bahwa kurang dari 10 persen pesertanya merupakan warga setempat. Mayoritas peserta justru berasal dari luar daerah.
Baca Juga:
Lagi Asyik Pesta Seks, 75 Pria LGBT Digerebek Polisi di Puncak Bogor: Bermodus ‘Family Gathering’
Jaringan Gay di Medsos Terbongkar, Polda Jatim Amankan Empat Pelaku Penyebar Konten Porno
Temuan ini menjadi alarm serius akan potensi penyebaran HIV dan infeksi menular seksual (IMS), khususnya di kalangan komunitas dengan perilaku seksual berisiko tinggi.
Menanggapi situasi tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mendorong puskesmas di daerah asal para peserta untuk segera melakukan pelacakan, pemeriksaan lanjutan, serta memberikan edukasi terkait kesehatan reproduksi untuk mencegah potensi penularan yang lebih luas.
(Virdiya/Budis)