Site icon Teropong Media

24 Provisnsi Masih Terjerat Inflasi di Mei 2024, Maluku Utara Posisi 7

inflasi maluku utara

Ilustrasi. (dok. KBK)

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Pusat Statistik (BPS) menerbitkan laporan terdapat 24 provinsi yang mengalami inflasi pada Mei 2024.

“Sebanyak 24 dari 38 Provinsi di Indonesia mengalami inflasi, sedangkan 14 daerah lainnya mengalami deflasi,” kata Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers BPS, Senin (3/6/2024).

Sebaran inflasi tertinggi terjadi di Papua Selatan sebesar 2 persen, disusul Sumatera Barat inflasinya 0,51 persen, Gorontalo 0,30 persen, Kalimantan Tengah 0,22 persen. Kemudian Maluku Utarav 0,59 persen.

Berikut rincian inflasi dan deflasi provinsi secara bulanan:

(Tangkapan layar Youtube BPS)

Inflasi

1. Papua Selatan 2 persen

2. Maluku 1,89 persen

3. Papua Tengah 1,43 persen

4. Papua Barat 1,35 persen

5. Papua Pegunungan 1,10 persen

6. Papua 0,61 persen

7. Maluku Utara 0,59 persen

8. Sumatera Barat 0,51 persen

9. Sumatera Utara 0,48 persen

10. Kepulauan Riau 0,37 persen

11. Riau 0,30 persen

12. Bengkulu 0,30 persen

13. Gorontalo 0,30 persen

14. Kalimantan Tengah 0,22 persen

15. Jambi 0,19 persen

16. Kalimantan Timur 0,19 persen

17. Kalimantan Barat 0,16 persen

18. Aceh 0,15 persen

19. Kalimantan Utara 0,11 persen

20. Sulawesi Tenggara 0,10 persen

21. Papua Barat Daya 0,09 persen

22. Lampung 0,08 persen

23. Sulawesi Tengah 0,07 persen

24. Sumatera Selatan 0,06 persen

Deflasi

1. Kalimantan Selatan 0,01 persen

2. Sulawesi Utara 0,07 persen

3. Sulawesi Barat 0,07 persen

4. Daerah Istimewa Yogyakarta 0,08 persen

5. DKI Jakarta 0,10 persen

6. Bali 0,10 persen

7. Sulawesi Selatan 0,10 persen

8. Jawa Barat 0,12 persen

9. Jawa Timur 0,21 persen

10. Jawa Tengah 0,22 persen

11. NTT 0,24 persen

12. Kepulauan Bangka Belitung 0,32 persen

13. NTB 0,41 persen

14. Banten 0,52 persen

BACA JUGA: Terjadi Hujan Pasir di Halmahera Akibat Gunung Ibu Erupsi

Sebelumnya, BPS mencatat pada Mei 2024 Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,03 persen. Sementara secara tahunan terjadi inflasi 2,84 persen. Sedangkan secara tahun kalender terjadi inflasi sebear 1,16 persen.

“Pada Mei 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan terjadi penurunan indeks harga konsumen IHK dari 106,40 pada April 2024 menjadi 106,37 pada Mei 2024,” kata Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers BPS, Kamis (2/4/2024).

Amalia menjelaskan, deflasi Mei 2024 merupakan deflasi pertama setelah deflasi terakhir kali terjadi pada Agustus 2023. Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,29 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 0,08 persen.

Adapun komoditas penyumbang utama deflasi adalah beras dengan andil deflasi sebesar 0,15 persen, daging ayam ras dan ikan segar dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tomat dan cabai rawit dengan andil deflasi masing-masing 0,02 persen.

(Dist)

Exit mobile version