Site icon Teropong Media

2 Tokoh Pendorong Swasembada energi dan Buadaya di Wilayah Jawa Barat

Swasembada energi

Ilustrasi-Swasembada energi (pexels)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Energi merupakan pilar utama dalam pembangunan, dan di era modern ini, swasembada energi menjadi salah satu solusi utama untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan lingkungan.

Di Jawa Barat, sejumlah tokoh dan komunitas telah mengambil langkah nyata untuk mendorong transisi energi berbasis sumber daya lokal.

Tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan listrik, inisiatif ini juga mempertahankan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan turun-temurun.

1. Abah Ugi: Pemimpin Adat yang Mengawal Swasembada Energi

Abah Ugi, pemimpin adat Kasepuhan Ciptagelar, telah lama mengusung konsep energi berbasis komunitas. Desa Ciptagelar kini menjadi salah satu contoh sukses dalam penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Teknologi ini memungkinkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan energi secara mandiri, tanpa bergantung pada sumber eksternal. Menariknya, pengelolaan energi di Ciptagelar tetap berlandaskan kearifan lokal, di mana keseimbangan antara alam dan manusia tetap dijaga.

Keberhasilan Ciptagelar menunjukkan bahwa modernitas dan budaya dapat berjalan beriringan. Dengan memanfaatkan energi terbarukan, masyarakat tetap dapat menjalankan tradisi seperti sistem lumbung padi yang mampu menyimpan cadangan pangan hingga puluhan tahun, menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik.

2. Ridwan Kamil: Mewujudkan Desa Mandiri Energi

Sebagai mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil aktif dalam mendorong kebijakan energi hijau. Salah satu inisiatifnya yang paling berpengaruh adalah program Desa Mandiri Energi.

Melalui program ini, desa-desa di Jawa Barat didorong untuk memanfaatkan energi lokal, seperti panel surya dan biogas, guna menciptakan sumber daya energi yang berkelanjutan.

Ridwan Kamil juga mempercepat pembangunan solar panel di fasilitas umum serta mengadvokasi regulasi yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat melalui sektor energi hijau.

Apa Swasembada Energi dan Mengapa Penting?

Swasembada energi adalah kondisi di mana suatu daerah atau komunitas dapat memenuhi kebutuhan energinya sendiri tanpa bergantung pada sumber eksternal.

Konsep ini berfokus pada penggunaan energi lokal yang lebih efisien dan berkelanjutan, baik yang bersumber dari energi terbarukan maupun sumber daya alam yang tersedia.

Di Indonesia, konsep ini telah berhasil diterapkan di beberapa wilayah, seperti:

BACA JUGA: 

8 Kebudayaan yang Dimiliki Kasepuhan Ciptagelar Asli di Sukabumi

Menilik Sejarah dan Ciri Khas Wisata Kampung Adat Ciptagelar Sukabumi

Budaya dan Energi: Keseimbangan antara Tradisi dan Modernitas

Swasembada energi tidak hanya sekadar tentang keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memiliki hubungan erat dengan pelestarian budaya. Beberapa aspek penting dari hubungan ini meliputi:

1. Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Energi

2. Ketahanan Energi untuk Pelestarian Budaya

2. Gotong Royong dalam Infrastruktur Energi

3. Ritual dan Kepercayaan dalam Pengelolaan Energi

Masa Depan Swasembada Energi di Indonesia

Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya energi hijau, swasembada energi menjadi solusi yang tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memperkuat ketahanan budaya dan ekonomi lokal.

Dengan kombinasi antara kebijakan yang mendukung, teknologi yang tepat, dan kearifan lokal, Indonesia dapat terus maju dalam mewujudkan energi yang mandiri dan berkelanjutan.

Ke depan, inisiatif seperti yang Abah Ugi dan Ridwan Kamil lakukan perlu terus dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta.

Dengan begitu, kemandirian energi bukan sekadar impian, tetapi menjadi kenyataan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

 

(Hafidah Rismayanti/Usk)

Exit mobile version