Site icon Teropong Media

2 Kecamatan di Tasikmalaya Gagal Panen Padi Gegara Serangan Hama Tikus

Tasikmalaya gagal panen padi

Ilustrasi. (freepik)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Petani di Kecamatan dan Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat gagal panen, karena puluhan hektar sawah diserang hama tikus.

Hewan pengerat tersebut memakan tanaman padi yang sedang berkembang. Dengan adanya insiden ini, para petani alami kerugian yang besar.

“Saya lagi ngontrol, ada hama tikus di sini. Satu blok aja ini sudah lima hektaran yang diserang Hama tikus,” kata petani asal Sukahening Ade Umar, Sabtu (21/6/25).

Ade Umar mengatakan jika tetap dilakukan panen, hasil yang diperoleh tidak optimal. Dari lahan sawah seluas 100 bata, hanya mampu menghasilkan satu kuintal padi, padahal idealnya bisa mencapai lima kuintal.

“Sekarang sekitar itu aja untung, pas ada serangan tikus mah. Kalau normalnya lima kuintal dari 100 bata lahan sawah,” kata Ade Umar.

Banyak petani yang memilih panen lebih awal meski padi belum matang maksimal. Mereka khawatir padinya akan mati jika dibiarkan.

“Dipanen lebih awal, daripada makin rugi,” kata Ade.

Hal lebih parah dialami warga Kampung Pasir huni, Desa Pasir huni Ciawi. Sekitar 30 hektar lahan pertanian alami gagal panen karena serangan tikus.

“Di sini di kampung kami saja ada sekitar 30 hektar yang gagal panen akibat serangan hama tikus,” ucap Ketua Kelompok Tani Desa Pasir huni, Ciawi, Iman.

Para petani tidak dapat melakukan panen sama sekali karena tanaman padi mati sebelum sempat tumbuh dengan baik.

“Biasanya dari lahan 100 bata bisa menghasilkan delapan kuintal, tapi sekarang tidak ada hasil sama sekali. Kami merugi besar, karena biaya untuk tenaga kerja, pupuk, dan bibit sudah dikeluarkan. Sekarang tidak panen, kerugiannya luar biasa,” ungkap Iman.

Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, puluhan petani segera melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan hama tikus. Selain memasang perangkap dan menggunakan pestisida, mereka juga melakukan perburuan tikus secara langsung.

Para petani menggali sarang-sarang tikus dan memburunya secara berkelompok. Tikus-tikus yang tertangkap kemudian dikumpulkan dalam karung.

Baca Juga:

Heboh! Sopir di Tasikmalaya Kena Palak Preman Hingga Rp700 Ribu

Polres Tasikmalaya Panen Raya Jagung Capai 15 Ton

“Kami langsung bergerak cepat melakukan pengendalian hama tikus ini. Puluhan warga ikut turun tangan berburu tikus,” kata Iman.

Para petani berharap adanya dukungan dari pemerintah untuk menangani serangan hama tersebut. Mereka meminta bantuan berupa penyediaan pestisida, peralatan pengendalian hama, serta pelatihan khusus mengenai cara efektif memberantas tikus di lahan pertanian.

(Virdiya/_Usk)

Exit mobile version