Site icon Teropong Media

14 Desa di Garut Terdampak Banjir dan Longsor, Tim Gabungan Turun Tangan

Banjir Longsor garut - Instagram Polres Garut

(Instagram Polres Garut)

GARUT, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, tengah melakukan asesmen menyeluruh untuk mendeteksi dampak tanah longsor dan banjir yang melanda wilayah tersebut akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Sabtu (28/6/2025).

Selain BPBD, jajaran kepolisian Polres Garut pun turun tangan dalam menangani bencana banjir dan longsor yang terjadi di beberapa titik tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, menyatakan bahwa tim gabungan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait telah diterjunkan ke lokasi terdampak.

“Hasil asesmen masih berlangsung, dan Pemkab Garut akan segera menggelar rapat koordinasi untuk menetapkan status tanggap darurat,” ujarnya via telepon pada Minggu (29/6).

Bencana tersebut melanda 14 desa di tujuh kecamatan, meliputi Cilawu, Garut Kota, Sucinaraja, Tarogong Kidul, Sukaresmi, Banyuresmi, dan Karangpawitan.

Data sementara mencatat 312 unit rumah terdampak, dengan satu unit rusak berat. Kawasan Haurpanggung, Tarogong Kidul, menjadi wilayah paling parah terdampak banjir.

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengonfirmasi bahwa jajaran pemerintah telah dikerahkan untuk penanganan darurat sesuai instruksi Bupati dan Wakil Bupati.

“Kami akan melakukan kaji cepat untuk menentukan apakah situasi ini memenuhi kriteria tanggap darurat,” jelasnya.

BACA JUGA

62 Jiwa, 15 Rumah dan Pondok Pesantren di Garut Terdampak Banjir

Hati-hati! Ada Longsor di Cilawu Garut Pagi Ini

Di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, banjir akibat luapan Sungai Cimanuk merendam 27 rumah, 17 hektare lahan pertanian, serta peternakan bebek dan domba.

Tim gabungan TNI-Polri bersama aparat setempat berhasil mengevakuasi tujuh penggembala beserta ribuan bebek dan puluhan domba. Sebanyak 15 keluarga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga.

“Data masih bersifat sementara dan akan diperbarui setelah rapat koordinasi,” tegas Aah. Pemerintah setempat memprioritaskan evakuasi warga dan perlindungan aset ekonomi masyarakat terdampak.

(Aak)

Exit mobile version